Akademisi Dorong Prabowo Selesaikan Reformasi Keamanan Secara Menyeluruh dan Damai

Intime – Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Nasional (P3M UNAS), Dr. Robi Nurhadi, menilai Presiden RI Prabowo Subianto perlu segera menuntaskan reformasi sektor keamanan secara menyeluruh dan damai di tahun pertama pemerintahannya.

Menurut Robi, berbagai dinamika keamanan yang muncul, termasuk tragedi pada akhir Agustus 2025, menjadi pengingat pentingnya perbaikan serius terhadap sistem keamanan nasional.

“Hal ini tidak hanya soal perbaikan institusi keamanan dan personel serta kepemimpinannya, melainkan juga soal penataannya,” ujar Robi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Robi menyoroti keberadaan dua Tim Reformasi Kepolisian yang menurutnya menimbulkan persepsi kurang kondusif di mata publik, meskipun keduanya sama-sama memiliki tujuan positif.

“Belum lagi adanya desakan sebagian masyarakat atas penggantian Kapolri yang terkesan belum direspons oleh Presiden,” tambahnya.

Kondisi tersebut, lanjut Robi, dapat memengaruhi kepercayaan publik terhadap penegakan hukum dan stabilitas keamanan nasional. Oleh karena itu, ia mendorong Presiden Prabowo untuk tidak hanya memperbaiki institusi kepolisian, tetapi juga lembaga lain yang berkaitan langsung dengan sistem keamanan negara.

“Reformasi harus dilakukan menyeluruh, termasuk dalam penataan posisi, kewenangan, dan koordinasi antar lembaga,” tegasnya.

Robi juga menekankan pentingnya memastikan tim reformasi keamanan terbebas dari kepentingan politik atau kelompok tertentu. Menurutnya, hanya dengan independensi dan integritas yang kuat, reformasi dapat berjalan sesuai harapan rakyat.

Selain isu domestik, Robi menilai Presiden Prabowo juga perlu memperkuat diplomasi luar negeri Indonesia agar lebih berperan aktif dalam perdamaian global. Ia menilai Indonesia seharusnya bertransformasi dari sekadar partisipan menjadi inisiator dalam isu-isu kemanusiaan dan perdamaian dunia.

“Pesan-pesan universal harus lebih dominan dibanding pesan bilateral atau personal. Indonesia harus tampil lebih dedikatif terhadap isu kemanusiaan, perdamaian, dan kemajuan pembangunan regional,” katanya.

Ia pun menyoroti pentingnya peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Palestina, perang di Ukraina, dan ketegangan di kawasan ASEAN serta Laut Tiongkok Selatan.

“Upaya menuntaskan perdamaian di Palestina, menghentikan perang di Ukraina, dan memajukan ASEAN, termasuk penyelesaian konflik internal dan eksternal dengan Tiongkok, harus lebih ditingkatkan,” pungkas Robi.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini