Intime – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji meluruskan pernyataan Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, yang sebelumnya mengutarakan harapan agar Presiden Prabowo Subianto dapat menjabat sebagai presiden seumur hidup.
Ia meminta publik tidak memandang pernyataan tersebut secara berlebihan karena hal itu tidak mungkin terjadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
“Enggak usah terlalu serius ditanggapi, sekali lagi itu ekspresi kegembiraan saja. Normalnya pasti Bupati tahu kalau itu tidak mungkin terjadi,” ujar Sarmuji saat dihubungi, Selasa (2/12).
Menurut Sarmuji, ucapan Salim Fakhry muncul sebagai bentuk spontanitas dan rasa syukur atas kehadiran Prabowo yang meninjau langsung kondisi warga Aceh Tenggara pascabencana. Ia menilai kepala daerah itu sangat gembira karena presiden merespons cepat penanganan bencana di wilayahnya.
“Itu ekspresi kegembiraan saja karena didatangi presiden. Saking gembiranya karena Presiden merespons cepat penanganan bencana, Bupati sampaikan seperti itu,” tambahnya.
Sarmuji juga menyampaikan bahwa Prabowo menanggapi pernyataan tersebut dengan santai. Respons spontan Prabowo yang tampak menggelengkan kepala menunjukkan bahwa ia tidak menganggap ungkapan itu sebagai sesuatu yang serius.
“Presiden juga dengan baik dan spontan menanggapi ungkapan itu dengan menggelengkan kepala. Itu menunjukkan bahwa Presiden tidak tergoda,” ucapnya.
Pernyataan Salim Fakhry sendiri disampaikan saat ia mendampingi Prabowo meninjau lokasi pengungsian di Kutacane, Pulo Sanggar, Aceh Tenggara, Senin (1/12).
Dalam kesempatan itu, Salim mengucapkan terima kasih atas kedatangan Prabowo yang menyempatkan waktu melihat kondisi warga terdampak bencana.
“Tadi ada video dibuat Presiden, kalau bisa Pak Prabowo jadi presiden seumur hidup,” kata Salim dalam pernyataannya.
Dalam video tersebut, Prabowo terlihat mengangkat tangan sambil menggoyangkannya dan menggeleng-gelengkan kepala, menandakan bahwa ia menolak dan tidak menanggapi serius pernyataan tersebut.

