Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, ada 28 petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia selama Pilkada Serentak 2024.
“Ini kita lihat ada di tahun 2024 ini, ada 28 per 8 Desember yang meninggal,” ujar Bima saat rapat bersama Komite I DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12)
Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, penyebab kematian para anggota KPPS itu mayoritas akibat kelelahan saat bertugas.
“Ini kebanyakan berdasarkan catatan kami ya karena kelelahan serangan jantung,” ujarnya.
Adapun jumlah angka kematian anggota KPPS ini memang lebih kecil dibandingkan Pemilu 2019 lalu. Namun demikian, kata dia, sejumlah evaluasi tetap akan dilakukan untuk mencegah kasus kematian anggota KPPS terulang kembali di pemilu berikutnya.
“Ini menjadi catatan bagi kita semua, bagaimana menihilkan atau mengurangi petugas penyelenggara yang meninggal karena kelelahan tadi. Ini catatan kita ke depan untuk memperbaiki sistem bersama-sama baik secara teknis maupun administratif,” kata Bima Arya.
Sebagai perbandingan, jumlah kematian anggota KPPS pada pemilu 2019 lalu, tercatat sebanyak 794 orang.
Jumlah ini tersebar di seantero Nusantara sehingga banyak yang menyebut Pemilu 2019 menjadi pemilu yang paling mematikan