40 Persen Pasar Tradisional di Jakarta Kumuh dan Rawan Banjir, Pedagang Minta Perhatian Pemprov

Intime – Sebanyak 60 dari 153 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar Jaya di Jakarta dilaporkan dalam kondisi memprihatinkan. Pasar-pasar tersebut kumuh, becek, bocor, serta rawan banjir dan kebakaran.

Ketua Umum Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta, Gusnal, menyebut sekitar 40 persen pasar tradisional di bawah pengelolaan Pasar Jaya mengalami kerusakan parah.

“Dari 153 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar Jaya, 40 persen di antaranya dalam keadaan sangat memprihatinkan,” ujar Gusnal di Jakarta, Kamis (11/9).

Ia mencontohkan sejumlah pasar yang kondisinya kumuh, seperti Pasar Sukapura, Pasar Lontar, Pasar Sindang, dan Pasar Rawabadak di Jakarta Utara. Sementara di Jakarta Timur terdapat Pasar Pulogadung, Pasar Rawamangun, Pasar Ampera, Pasar Ciplak, dan Pasar Kampung Ambon.

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Cempaka Putih, Pasar Paseban, Pasar Serdang, dan Pasar Jelambar Polri (Jakarta Pusat), serta Pasar Blok A, Pasar Radio Dalam, Pasar Mampang Prapatan, dan Pasar Warung Buncit (Jakarta Selatan).

“Lebih parah lagi Pasar Blok G dan Pasar Lontar Kebon Melati Tanah Abang,” tambahnya.

Menurut Gusnal, banyak pasar menjadi tak terawat bahkan kosong karena pedagang kesulitan menanggung biaya pengelolaan pasar yang menggunakan sistem non-tunai atau Cash Management System (CMS).

Ia menjelaskan, selama ini pembangunan pasar kerap dilakukan oleh pengembang yang kemudian menjual kembali unit pasar kepada pedagang. Dari skema tersebut, pengembang dan Perumda Pasar Jaya disebut sebagai pihak yang meraup keuntungan, sementara pedagang dibebani berbagai pungutan.

“Yang membangun pihak pengembang, kemudian dijual kepada pedagang, dan yang mendapat keuntungan adalah pihak pengembang bersama Perumda Pasar Jaya,” kata Gusnal.

Para pedagang, lanjutnya, semakin terbebani karena masih diwajibkan membayar retribusi, biaya parkir, kebersihan, mandi cuci kakus (MCK), listrik, hingga Perpanjangan Hak Pakai (PHP).

Gusnal berharap Pemprov DKI Jakarta dapat lebih memperhatikan nasib pedagang tradisional yang hingga kini berjuang di tengah keterbatasan fasilitas pasar.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini