Intime – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Prof. Hermanto Siregar, menilai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa perlu segera mengambil langkah strategis untuk memperkuat fondasi fiskal Indonesia.
Menurut dia, ada lima hal yang menurutnya harus menjadi prioritas utama.
Pertama, Purbaya diminta menjaga keberlanjutan fiskal dengan mengendalikan defisit anggaran dan mempertahankan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Defisit anggaran jangan diperlebar lagi. Rasio utang terhadap PDB harus dijaga,” kata Hermanto, Rabu (10/9).
Kedua, ia menekankan pentingnya meningkatkan efektivitas belanja negara. Menurut Hermanto, belanja fiskal bukan hanya untuk menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga harus berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Turunkan PPn agar disposable income masyarakat meningkat,” ujarnya.
Ketiga, Menkeu diminta memperbesar transfer dana pusat ke daerah. Ia menilai pemerintah daerah perlu diarahkan agar belanjanya fokus mendorong pendapatan masyarakat dan penguatan UMKM.
Keempat, Hermanto menyoroti pentingnya peningkatan penerimaan negara melalui optimalisasi sumber-sumber pendapatan baru. Namun, ia mengingatkan agar langkah tersebut tidak menekan kesejahteraan masyarakat.
Kelima, efisiensi pengumpulan pajak harus ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
“Dengan biaya pengumpulan pajak yang sama atau lebih rendah, penerimaan negara bisa lebih tinggi,” jelas Hermanto.
Dengan lima langkah strategis tersebut, Hermanto optimistis Purbaya Yudhi Sadewa dapat membawa angin segar bagi keuangan negara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Mudah-mudahan ini akan mendorong peningkatan kinerja ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet pada Senin (8/9). Salah satu menteri yang diganti yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani.