Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut bentuk menghormati masyarakat adat bukan dengan memakai baju adat setahun sekali.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin dalam debat keempat cawapres dengan tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Cak Imin merespons pernyataan Mahfud Md soal konflik agraria dan masyarakat adat.
“Salah satu upaya kita agar tidak terjadi konflik antara project pembangunan nasional terutama dengan masyarakat adat. Kita harus betul-betul mempunyai prinsip tidak ada satu pun yang ditinggalkan dalam mengambil keputusan, libatkan itu masyarakat adat,” kata Cak Imin di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1).
Dia menegaskan bentuk menghormati masyarakat adat bukan dengan memakai pakaian adat setahun sekali saat perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Akan tetapi, kata Cak Imin, bentuk menghormati masyarakat adat dengan memberikan ruang hak budaya, spiritual dan diberi kewenangan menentukan cara untuk membangun.
“Menghormati masyarakat adat bukan memakai pakaian adat setahun sekali 17 Agustus, bukan. Menghormati masyarakat adat adalah memberikan ruang hak budaya mereka, hak spiritual mereka, hak dan kewenangan mereka menentukan cara membangun dengan cara penghormatan,” kata Cak Imin.
Cak Imin mengatakan bila hal itu dilakukan maka proyek pembangunan nasional akan berjalan dengan baik.
Selain itu, kata Cak Imin, permasalahan juga bisa teratasi.
“Saya kira Pak Mahfud, apa yang saya sampaikan bisa berjalan dengan lancar, problem bisa diatasi dengan baik,” imbuhnya