Intermittent fasting atau puasa berkala begitu banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Bahkan bisa meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi peradangan dalam tubuh, serta mempercepat proses perbaikan sel.
Selain itu, pola makan ini juga diyakini dapat membantu dalam proses membakar lemak. Dilansir dari siloamhospital mengatur waktu konsumsi makanan selama kurun waktu tertentu. Metode diet intermittent fasting dianggap cukup efektif oleh kebanyakan orang untuk menurunkan berat badan karena tidak perlu mengurangi konsumsi makanan, melainkan hanya mengatur jadwal makan saja.
Anda yang ingin sekadar menerapkan pola hidup sehat ataupun mengatasi obesitas atau berat badan berlebih dapat mencoba metode diet satu ini. Lantas, bagaimana cara intermittent fasting dan apa saja manfaatnya? Simak jawabannya di bawah ini.
Apa itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan berpuasa dalam kurun waktu tertentu. Jangka waktu puasa yang umumnya diterapkan dalam program intermittent fasting adalah 12 sampai dengan 40 jam.
Diet intermittent fasting berbeda dengan metode diet lainnya yang perlu membatasi atau mengurangi konsumsi makanan tertentu. Metode diet ini membolehkan Anda untuk mengonsumsi makanan sehat dengan porsi normal setelah berpuasa selama kurun waktu tertentu. Anda juga dipersilakan untuk mengonsumsi air putih atau minuman bebas kalori lainnya saat sedang berpuasa pada metode intermittent fasting.
Manfaat Intermittent Fasting
Manfaat Intermittent fasting tidak hanya dapat menurunkan berat badan dan mengatasi obesitas, namun jika cara intermittent fasting dilakukan dengan tepat akan memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh. Beberapa manfaat intermittent fasting adalah:
1. Menurunkan Berat Badan
Manfaat utama yang bisa Anda dapatkan dari diet intermittent fasting adalah mampu membantu menurunkan berat badan dan mengurangi konsentrasi lemak berlebih pada tubuh. Hal ini dikarenakan puasa yang dilakukan dalam metode intermittent fasting akan membuat tubuh mendapatkan asupan kalori lebih sedikit dari biasanya. Hasilnya, tubuh akan mengolah lemak cadangan menjadi energi sehingga berat badan pun akan menurun.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes
Manfaat lain dari intermittent fasting adalah dapat menurunkan risiko penyakit diabetes Berpuasa akan membantu hormon insulin menjadi lebih sensitif terhadap kadar gula dalam darah untuk diolah menjadi energi. Dengan begitu, kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Intermittent fasting juga dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan jantung. Berpuasa dalam kurun waktu tertentu (selama melakukan intermittent fasting) diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yang menumpuk dalam tubuh. Hal ini membuat jantung dapat memompa darah secara optimal dan kesehatan tubuh pun akan terjaga.
Cara Intermittent Fasting
Metode dan jadwal intermittent fasting dapat Anda tentukan sendiri. Namun, beberapa metode dan jadwal intermittent fasting yang populer dilakukan dalam diet intermittent fasting adalah sebagai berikut:
- Daily time-restricted fasting (16/8 method): mengonsumsi makanan dengan jangka waktu 8 jam, dan dilanjutkan dengan puasa selama 16 jam. Sebagai contoh, Anda dapat memulai konsumsi makanan pada jam 11 siang hingga jam 7 malam (8 jam waktu makan), yang kemudian dilanjutkan dengan puasa pada jam 7 malam hingga jam 11 siang keesokan harinya (16 jam puasa).
- 5:2 fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal selama 5 hari dan berpuasa atau membatasi konsumsi kalori di bawah 500 kalori selama 2 hari dalam 1 minggu.
- Alternate-day fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau hanya mengonsumsi makanan rendah kalori (di bawah 500 kalori) pada hari berikutnya.
- Warrior diet: mengonsumsi buah dan sayur pada siang hari, kemudian dilanjutkan mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada malam hari
Di sisi lain, cara intermittent fasting juga perlu Anda perhatikan agar tidak dilakukan dengan ekstrem. Hal ini dikarenakan diet intermittent fasting yang dilakukan secara ekstrem dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
- Suasana hati yang mudah berubah.
- Perubahan jam tidur atau bahkan insomnia.
- Pusing atau sakit kepala.
- Mudah merasa lapar.
- Mual dan muntah.
- Lemas.
- Hipotensi atau tekanan darah rendah
- Anemia atau kurang darah
- Gangguan makan, seperti anoreksida dan bulimia.