Meski sempat menjadi trend dalam beberapa waktu lalu, namun isu berkaitan dengan wacana ‘pemungutan’ cukai hiburan sepertinya harus terus dirawat menjadi perhatian bersama. Wacana yang kemudian menimbulkan keresahan tersebut ternyata tak hanya menimpa pada pemusik namun juga pihak-pihak lain yang ada di sekitar atau berhubungan.
Pengamat musik Ryan Kampua menilai bahwa wacana tersebut merupakan sebuah hal yang buru-buru dilempar ke publik. Menurutnya, pemerintah harus melakukan kajian terlebih dahulu sebelum menyampaikan wacana ke publik yang seolah-olah seperti akan segera disahkan. Dirinya juga menyoroti sikap pemerintah dalam mengambil kebijakan yang seringkali tidak mempertimbangkan momentum.
Disisi lain, dirinya yang juga mengelola Swag event menyebut bahwa wacana tersebut bisa dikatakan sebagai ide yang baik. Di negara lain, pajak cukai hiburan sudah diterapkan di beberapa tempat, sedangkan di Indonesia masih menjadi wacana yang meletupkan polemik. Ryan menginginkan bahwa pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memperbaiki hal-hal kecil lainnya sebelum membuat kebijakan tersebut. Hal ini merespon adanya isu dari DJBC yang sempat melemparkan wacana kenaikan cukai hiburan yang salah satunya berhubungan dengan tiket konser. Anehnya, isu tersebut ditepisnya sebagai bagian dari sekedar usulan.
