Para atlet harus dijaga oleh pemangku kepentingan terkait dengan memberinya apresiasi, guna mencegah agar mereka tidak dibajak oleh provinsi lain.
Hal itu dikatakan Ketua Pembina Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, saat pengukuhan dan Pelepasan Kontingen DKI Jakarta untuk PON XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Senin (19/8).
Dia mengungkapkan, semua pihak baik pemerintah daerah, KONI Jakarta, maupun stakeholder terkait harus mengapresiasi usaha atau perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama daerah di ajang nasional seperti PON, sehingga mereka tetap fokus memberikan hasil yang maksimal dan tetap setia.
“Atlet kerjanya hanya harus fokus mengejar medali, setelah mendapat medali mereka harus diberi bonus, setelah diberi bonus, itu yang harus kita pikirkan apa yang akan diberikan,” kata Om Pras panggilan bekenya.
Lebih lanjut, Ketua DPRD Jakarta itu menerangkan, semua pihak berkewajiban untuk menjaga atlet agar tetap bisa fokus memperjuangkan nama Jakarta.
Oleh sebab itu, Om Pras mengapresiasi langkah KONI DKI Jakarta yang menggandeng sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMD) dan universitas negeri maupun swasta, untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada para atlet berprestasi, serta memudahkan mereka saat mencari pekerjaan di dunia kerja nanti.
Ia berharap, kerja sama seperti itu bisa berlanjut terus tidak hanya pada momentum PON tahun ini.
Hal itu penting dilakukan, karena sudah banyak contoh kalau atlet potensial Jakarta dibajak oleh provinsi lain, sehingga kejadian serupa jangan sampai terulang kembali.
“Banyak sekali atlet-atlet DKI Jakarta ini sudah dibajak oleh provinsi lain,” ujar dia.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta menargetkan Kontingen DKI Jakarta meraih juara umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut), yang diselenggarakan pada 8-20 September mendatang.
Untuk mengikuti ajang tersebut, Kontingen Jakarta berjumlah 1.046 atlet, yang terbagi 489 atlet bertanding di Aceh dan 557 lainnya di Sumut.
Sedangkan, untuk pelatih dan asisten pelatih berjumlah 348 orang, manajer 78, serta ofisial tenaga kesehatan 129 yang terdiri dari dokter dan perawat.
Jakarta terakhir kali juara umum pada PON Riau XVIII 2012. Pada PON XX Papua yang dilaksanakan 2021, Jakarta menduduki posisi kedua atau runner up dengan memperoleh 111 emas.
Sementara itu, Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen DKI Jakarta dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, bersama dengan KONI, pengurus federasi cabang olahraga, dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait.