Ketum KAHMI Jaya Sebut Heru Budi Bawa Kedamaian di Jakarta

Tugas Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sudah berakhir. Kini, posisinya digantikan Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi.

Ketua umum (Ketum) KAHMI JAYA, Muhammad Ichwan Ridwan mengucapkan terima kasih kepada Heru Budi yang sudah dia tahun mengabdi sebagai Pj Gubernur Jakarta.

“KAHMI jaya ucapkan terima kasih kepada heru telah membangun jakarta walau hanya 2 tahun tapi kemajuan cukup banyak. Lalu, KAHMI juga banyak dibantu salah satunya sekretariat dan beberapa ormas juga dibantu, Heru telah membawa kedamaian di Jakarta,” kata Boim sapaan akrab Ridwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (18/10).

Boim menilai selama Heru Budi memimpin Jakarta tidak ada kasus hukum yang menderanya, sehingga membuat kondisi Ibu Kota kondusif.

Tak lupa, ia juga mengucapkan selamat bertugas kepada Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Boim berharap Jakarta bisa jauh lebih baik meskipun masa jabatan Teguh singkat.

“Selamat bertugas kepada Teguh menjadi singkat semoga bisa membawa Jakarta lebih baik dengan waktu singkat,” pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik Teguh Setyabudi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/10).

Heru Budi telah purnatugas sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2024 kemarin.

Usai melantik, Tito Karnavian menilai, Pj Teguh mumpuni dalam memimpin Kota Jakarta ke depan. Sebab, Teguh mempunyai pengalaman sebagai Pj Gubernur di dua provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Utara. Dengan pengalaman terakhirnya sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri.

“Serta kemampuan akademik yang cukup intelektual, maka kami tidak meragukan kemampuan Pak Teguh dalam memimpin Jakarta. Tetapi tentunya, tetap harus perlu berkoordinasi dengan Pak Heru Budi Hartono,” kata Tito.

Ia juga menitipkan sejumlah program prioritas kepada Pj Teguh, di antaranya mendukung proses serah terima pimpinan negara, yaitu Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih, serta dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh Kota Jakarta, seperti polusi udara, daerah kumuh, dan banjir.

“Saya juga meminta Pak Teguh untuk mempersiapkan konsep Jakarta ketika nanti tidak menjadi Ibu Kota Negara, tetapi Daerah Khusus Jakarta. Ibu kota negara pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), maka ini harus disiapkan konsepnya dari pusat ekonomi dan jasa, hingga menjadi kota global,” tegasnya.

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini