Ethereum, sebagai salah satu aset digital terbesar di dunia, telah mengalami fluktuasi harga yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Menyusul pergerakan harga yang terbatas sepanjang Oktober, banyak yang menantikan pergerakan harga Ethereum di bulan November.
Apakah Ethereum akan menguat atau malah turun lagi? Berikut prediksi harga Ethereum pada bulan November 2024.
Selama bulan Oktober, harga Ethereum diperdagangkan dalam rentang yang cukup sempit, dengan harga tertahan pada level resistance di $2,736 dan support di $2,326.
Agar harga Ethereum dapat mencatat kenaikan berarti pada November, analis menekankan bahwa harga ETH harus bisa menembus level resistance di $2,736 terlebih dahulu.
Jika berhasil, barulah ini bisa menjadi sinyal momentum bullish yang kuat bagi Ethereum, serta membuka peluang kenaikan lebih lanjut.
CEO Trinity Pad, Victor Tan menyatakan optimisme bahwa nilai tukar 1 Ethereum memiliki potensi untuk meraih level harga antara $3,500 hingga $4,000 sebelum akhir tahun.
Menurutnya, jika adopsi DeFi semakin luas, harga Ethereum bisa naik hingga $3,500-$4,000. Teknologi Layer 2 sudah mampu menurunkan biaya transaksi hingga sekitar 20%, yang membuat Ethereum semakin menarik.
Dengan adanya Layer 2, biaya transaksi yang lebih rendah dapat mendorong pengguna baru untuk masuk ke dalam ekosistem Ethereum, sehingga meningkatkan permintaan dan akhirnya berpengaruh pada harga Ethereum.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi Ethereum dalam sektor DeFi selama beberapa waktu terakhir. Menurut data dari DeFiLlama, TVL Ethereum hanya mencatat kenaikan 2% selama 30 hari terakhir.
Sementara itu, Solana dan Aptos berhasil meraih kenaikan TVL masing-masing sebesar 12% dan 47% dalam periode yang sama. Perbedaan ini menunjukkan minat pasar yang lebih besar pada Solana dan Aptos daripada Ethereum.
Data dari Artemis menunjukkan bahwa jumlah alamat aktif harian di Ethereum turun hingga 25% selama bulan lalu, dengan rata-rata sekitar 324.745 alamat aktif. Hal ini juga menunjukkan turunnya permintaan terhadap Ethereum.
Penurunan aktivitas di jaringan Ethereum selama bulan Oktober juga berdampak pada burn rate atau laju pembakaran token ETH.
Ketika aktivitas menurun, jumlah ETH yang dibakar pun berkurang, sehingga menyebabkan peningkatan suplai yang beredar di pasar. Selama 30 hari terakhir, jumlah ETH yang beredar bertambah sekitar 38,598 ETH, setara $98 juta.
Peningkatan ini bisa menimbulkan tekanan pada harga, terutama jika permintaan tidak mampu mengimbangi pasokan yang meningkat. Dampak ini akan terasa lebih besar pada harga ETH di November jika aktivitas jaringan tidak segera pulih.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah ETH yang beredar, harga Ethereum mungkin akan menghadapi volatilitas di bulan November, terutama jika aktivitas di jaringan tidak meningkat.
Menurut para analis, kondisi pasar yang bearish bisa saja berlangsung apabila tidak ada peningkatan signifikan dalam adopsi atau volume transaksi.
Dengan bertambahnya pasokan di pasar dan rendahnya permintaan saat ini, tekanan jual Ethereum bisa terjadi yang berdampak pada harganya.
Namun, peluang bagi Ethereum untuk pulih masih ada. Jika pengembang terus melakukan inovasi pada teknologi Layer 2 serta meningkatkan efisiensi di platform DeFi, Ethereum bisa menarik minat investor baru dan meningkatkan harga Ethereum.