Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin terus mendorong Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta untuk lebih intensif memberikan pelatihan kerja.
Menurut dia, pelatihan kerja sangat penting untuk mengurangi angka pengangguran di Jakarta. Peningkatan serapan tenaga kerja di dalam negeri maupun luar negeri dapat menjadi solusi menekan angka pengangguran. Bahkan mampu mengurangi dampak sosial yang ditimbulkan.
“Jika tidak segera diatasi, pengangguran yang tinggi dapat berdampak pada peningkatan kriminalitas dan masalah sosial lainnya,” kata Khoirudin dalam keterangannya, Jumat (21/2).
Seperti pelatihan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di bidang tata busana. Tentunya berpotensi besar di Jakarta. Populasi 10,8 juta jiwa di Jakarta akan berdampak pada banyaknya permintaan memenuhi kebutuhan pakaian.
“Tidak semua orang membeli pakaian jadi di department store. Banyak yang lebih memilih menjahit sendiri. Ini membuka peluang kerja bagi para penjahit terampil,” tutur Khoirudin.
Jika setiap individu sukses di bidang keterampilan, mempegaruhi perkembangan usaha. Dengan demikian, rekrutmen tenaga kerja akan lebih banyak.
Pelatihan kerja mampu menciptakan tenaga kerja siap pakai. Termasuk memunculkan wirausahawan baru yang membuka lapangan kerja bagi orang lain.
“Inilah yang kita harapkan terjadi di Jakarta. Tenaga kerja terampil dan lapangan pekerjaan yang terus tersedia,” tuturnya.
Ia menceritakan pengalaman saat menghadiri SelectUSA di Amerika Serikat 2024. Gubernur Guam secara langsung meminta 5.000 tenaga kerja dari Indonesia.
Hal itu menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja sangat besar. Namun tantangan utama adalah memastikan warga Jakarta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.