Intime – Beberapa waktu hari belakangan ini Israel terlibat perang melawan Iran dengan mengerahkan berbagai kekuatan alutsista militer kedua negara tersebut. Bahkan Amerika Serikat telah ikut perang membantu Israel untuk menyerang Iran.
Iran pun akan mempertimbangkan memblokade Selat Hormuz saat perang dengan Israel sejak Jumat pekan lalu (13/6).
Ancaman tersebut bisa menimbulkan krisis global yang lebih parah karena Selat Hormuz merupakan salah satu jalur utama lalu-lintas rantai pasok minyak bumi dan gas alam.
Selat Hormuz merupakan salah satu jalur minyak dunia yang menjadi pertemuan penting antara Teluk Arab dan Teluk Oman. Sedikitnya ada 17,5 juta barel minyak yang melalui selat tersebut setiap hari.
Perairan itu terletak antara negara Oman dan Iran dan menghubungkan jalur laut sejumlah negara seperti Arab Saudi, Irak, Kuwait, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Selat itu merupakan satu-satunya jalur menuju samudera lepas yang dilalui oleh seperenam pasokan minyak dunia dan sepertiga pasokan gas dunia.
Selat Hormuz merupakan jalur utama rantai pasok minyak yang diandalkan sejumlah negara produsen minyak di Timur Tengah seperti Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.
Negara eksportir gas terbesar di dunia Qatar, juga mengandalkan Selat Hormuz untuk memasok gas alam mereka.
Banyak kapal tanker melalui perairan itu meski jalur tersempitnya hanya 33 kilometer dan lebar jalur kapal hanya 3 kilometer.
Begitu pentingnya Selat Hormuz, perairan ini juga dijaga ketat oleh Armada Kelima pasukan AS yang memiliki pangkalan militer di Kota Manama, Bahrain.