Sejumput Harapan di Bawah Kaki Langit Jakarta

Sorot mata gadis kecil itu menghujam kosong ke bumi. Pikirannya mengawang. Menembus langit senja sore itu. Tak peduli lalulalang orang yang melewati rumahnya. Ia seolah menikmati rahasia lamunannya.

Haerullah

Entah apa yang dipikirkan gadis belia itu. Tak ada yang tau. Entah sudah berapa lama ia duduk berdiam diri. Seolah menyandarkan harapannya pada susunan triplek lapuk yang kini berubah menjadi dinding rumahnya. Atap terpal pelindung istananya itu tak cukup kuat membendung lamunan gadis itu. Ia masih menunduk ke bumi.

Aku mencoba menebak isi hatinya. Tapi gagal. Gadis belia ini seolah menjadi sosok misterius. Aku bahkan lupa menanyakan namanya. Aku seolah terjebak untuk terus melacak apa gerangan yang membuat gadis beliau itu tertunduk lesu. Tak tega hati melihatnya menyendiri. Padahal teman sebayanya berteriak kegirangan menghantarkan senja menutup siang.

Jarum jam menunjukkan pukul 17:45. Waktu berbuka puasa segera tiba. Beduk masjid sebentar lagi ditabuh berkali-kali. Suara azan akan menggema. Memanggilnya untuk segera membatalkan puasa. Tiba-tiba ia melempar senyum. Kini dia seperti siuman dari lamunan panjangnya. Tersirat girang di raut wajah gadis kecil itu. Seketika ia bangkit masuk ke rumah.

Nampaknya ia tahu, lapar di perutnya segera pergi. Aneka panganan sudah tersedia. Kedua tangan mungilnya bergegas menggenggam penganan kesukaannya. Makin lama, ia nampak makin kegirangan. Aku seolah melihat sosok lain dari sebelumnya. Kini, gadis kecil itu makin girang.

Lamunannya telah ia hempaskan jauh-jauh. Hayalannya dia larutkan pada aliran Sungai Ciliwung hingga menembus samudera. Kini, aku melihat asa dan harapan pada raut wajah mungilnya. Anak itu nampak bahagia seperti gadis kecil pada umumnya.

Gadis kecil itu adalah potret anak-anak yang hidup diantara deretan rumah susun Pejompongan, Karet, Jakarta Pusat. Mereka telah hidup berdampingan di sisi kali Ciliwung. Sungai Ciliwung adalah identitas mereka. Walau sebagian kini menyematkan beragam label negatif padanya.

Di sinilah gadis mungil itu tinggal, hidup dan tumbuh berkembang. Sungai Ciliwung yang membelah Jakarta itu adalah saksi mata perjalanan panjang kaum urban yang tersisih di ibukota.

Banyak kisah kelam dan getir sepanjang alirannya. Telah banyak air mata tumpah dan larut bersama aliran Sungai Ciliwung.

Tapi, Sungai Ciliwung telah menunjukkan kesetiannya. Rumah-rumah reot yang berjejer disepanjang Ciliwung sisi Pejompongan, Karet itu tidaklah mati. Ada kehidupan dan penghidupan di dalamnya. Ada harapan yang harus terus dirawat dan dikembangkan didalamnya. Mereka tak boleh terus menerus tersudut di pojok peta pembangunan kota.

Karena itu, Komunitas Pelangi Indonesia datang menyapa. Menumbuhkan benih harapan pada anak-anak bantaran kali Ciliwung. Bahwa keadaan akan berubah. Keberpihakan segera tiba. Komunitas Pelangi Indonesia itu membisikan harapan pada jiwa-jiwa muda anak-anak yang hidup di pinggir Ciliwung. Sehingga mereka tumbuh secara layak dengan mimpi besar yang akan segera tiba.

Secara berkala, komunitas itu menemani anak-anak Ciliwung mengeja huruf demi huruf. Merangkai kata demi kata. Menyusun kalimat demi kalimat. Mengajari mereka berhitung. Agar tak tertipu pesona semu kemewahan ibukota.

Bertahun-tahun mereka lakukan itu tanpa pamrih.

Semua itu mereka melakukan karena kesadaran bahwa hanya dengan bekal ilmu pengetahuan, anak-anak bantaran Ciliwung tetap akan merdeka meski dalam kesederhanaan. Komunitas Pelangi Indonesia bak lilin di tengah kegelapan. Mereka terus menyalakan lilin-lilin kecil yang menjalar di hati anak-anak Ciliwung. Sebab mereka percaya. Ilmu adalah cahaya. Al ilmu nuurun. Ilmu akan menuntun anak-anak itu menemukan jalan dari kemelut hidup yang lama membelenggu.

“Alhamduliilah, sudah hampir lima tahun kami menyapa mereka. Memberikan sedikit pengetahuan berkolabrasi dengan teman-teman komunitas Purwerejo. Semua ini kami lakukan karena panggilan jiwa,” kata salah seorang aktivis komunitas itu. (Riz/intime).

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini