Oleh Achmad Nur Hidayat MPP (Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute)
Hari ini 22 Juni 2022 kota Jakarta memperingati hari jadinya ke-495. Di usia yang hampir 5 abad ini Jakarta terus bertransformasi menjadi sebuah kota metropolitan yang semakin layak untuk menjadi ibukota Indonesia.
Dalam diskusi program JSA, pakar kebijakan publik Achmad Nur Hidayat ini melihat ada satu hal yang ironi di hari jadi kota Jakarta ke-495 di mana Jakarta tumbuh menjadi kota metropolitan yang semakin terintegrasi sarana transportasinya. Tapi, di sisi lain ibu kota negara akan di pindah Penajam, Kalimantan Utara.
Bukankah ini suatu hal yang amat disayangkan di mana Jakarta ini sudah lengkap infrastruktur sebagai ibu kota negara.
Karena sudah dibangun sejak zaman pemerintahan Belanda sampai pemerintah saat ini akan tapi tiba-tiba ibukota negara akan dipindah ke Penajam Kalimantan Utara yang betul betul belum ada sama sekali infrastrukturnya.
Dengan memindahkan ibu kota Jakarta pun akan bangak menghilangkan catatan catatan sejarah Bangsa ini yang terjadi di Jakarta sebagai tempat diproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Dan itu adalah simbol penting Jakarta sebagai ibu kota negara tentunya yang tidak bisa digantikan daerah daerah lain di Indonesia.
Anies Baswedan sendiri memimpin Jakarta baru selama tiga tahun. Dan tahun ini karena UU posisinya harus diganti Penjabat (Pj) Gubernur DKI.
Sejak tahun pertama memimpin ibu kota kebijakan tak pernah sepi dari hingar bingar baik pihak yang pro maupun kontra terhadap kebijakannya.
Belum lagi di awal menjabat Anies Baswedan harus ditinggalkan oleh wakilnya Sandiaga S Uno untuk maju ke pilpres menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Dan saat ini mendapat amanah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Posisi Wakil Gubernur DKI, Pun kini digantikan oleh politisi Gerindra Ahmad Riza Patria. Dalam rentang Anies Baswedan berkuasa yang cukup singkat selama tiga tahun banyak kebijakan dan program yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Jakarta.
Di antaranya membuat operasi operasi pasar murah bagi warga Jakarta, membuat Food Station perusahaan yang menjual produk sembako dengan harga yang relatif terjangkau,JakLingko integrasi transportasi murah bagi warga DKI yang dihubungkan dengan TransJakarta.
Selain itu program pembangunan yang prestisius juga dilakukan seperti pada pembangunan stadion megah Jakarta Internasional Stadium dan yang baru saja digelar yaitu event internasional balapan Formula E di Jakarta. Kesemuanya, membuat nama Anies Baswedan disebut sebagai calon presiden kuat 2024 mendatang.
Track Record Anies Baswedan sebagai figur politisi muslim yang cerdas dan santun,baik sebagai Rektor Paramadina, menginisiasi program Indonesia Mengajar sampai kemudian menjadi Menteri Pendidikan dan Menjadi Gubernur DKI Jakarta menjadikan Anies figur yang kuat dan potensial menjadi capres bahkan presiden di 2024 mendatang. Selamat HUT Jakarta ke-495 dibawah Gubernur Anies Rasyid Badwedan, Maju Kotanya Bahagia Warganya. Sekian.