Akhir Pekan Rupiah Terus Melemah, Kini Berada pada Posisi Rp14.943 per Dolar AS

Pelemahan Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih berlanjut, pada Jumat (1/7) sore . Hal itu, dipicu data inflasi domestik pada Juni 2022 yang di atas perkiraan.

Rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,26% ke posisi Rp14.943 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.903 per dolar AS.

“Rupiah mengalami tekanan imbas kenaikan inflasi Indonesia,” kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama dilansir dari Antara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,61% secara bulanan (mom) pada Juni 2022 atau adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,42 pada Mei menjadi 111,09.

Penyumbang inflasi pada Juni utamanya berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.

Adapun inflasi secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 4,35 persen atau menjadi inflasi yang tertinggi sejak Juni 2017 dengan inflasi 4,37 persen (yoy).

Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya mengatakan, data inflasi domestik memang menjadi pendorong pelemahan rupiah.

“Memang hari ini pemicu dari dalam negeri adalah inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan,” ujar Rully.

Selain itu, lanjut Rully, pelemahan rupiah jelang akhir pekan ini juga dipengaruhi oleh faktor global.

“Indeks USD naik sebagai dampak dari ketidakpastian global yang semakin tinggi,” kata Rully.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.847 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.826 per dolar AS hingga Rp14.984 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.956 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.882 per dolar AS. 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini