Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menerjunkan tim ahli guna memperbarui peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Semeru, Jawa Timur (Jatim).
Rencananya, akan dikerahkan pekan depan. Tim Badan Geologi sudah berada di lokasi terdampak bencana. Mereka mengambil gambar dengan pesawat tanpa awak (drone) untuk mendapatkan gambaran terkini bukaan kawah yang mengarah ke selatan dan tenggara.
“Beberapa hari ke depan, kegiatan ini masih kami lakukan, terutama di sekitar bukaan kawah yang ke arah selatan dan tenggara,”ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Andiani, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12).
Menurut dia, ini merupakan concern Badan Geologi sehingga banyak ahli yang akan diturunkan, mulai dari ahli geologi lingkungan hingga ahli kebencanaan. “Semua akan diturunkan, sekitar 10-15 orang. Kami akan all out,” bebernya.
Peta-peta yang dikeluarkan Badan Geologi, termasuk peta KRB, dia mengharapkan, menjadi acuan agar masyarakat memahami karakter geologi suatu tempat mengingat yang digambarkan di dalam peta merupakan prediksi.
“Gambaran di dalam peta geologi itu tidak pernah ingkar janji. Jadi, mohon peta-peta yang sudah dikeluarkan Badan Geologi dijadikan acuan, karena peta itu bercerita banyak,” tuturnya.
Hal senada dikatakan, Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman. Dia menambahkan, ahli geologi tata lingkungan akan membantu memetakan wilayah mana saja yang sudah tidak bisa menjadi permukiman sekaligus memberikan rekomendasinya.
“Tentu akan dipilih wilayah yang aman dan ketersediaan air tanah yang memadai untuk kehidupan ke depannya,” ucap dia.
Dia juga meminta, masyarakat menjauhi daerah-daerah aliran awan panas guguran karena masih terdapat potensi erupsi sekunder.
Pada Selasa (7/12), pukul 00.00 hingga 23.59 WIB, Badan Geologi mencatat, ada empat kali awan panas guguran dengan jarak 2.800-3.000 meter. Kemarin, tidak ada awan panas guguran, tetapi terpantau terjadi getaran-getaran dari permukaan.