Jelang Nataru, tak ada provinsi di luar Jawa-Bali PPKM level 4 dan 3

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menyampaikan, tidak ada lagi provinsi di luar Jawa-Bali yang berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan 3.

Sementara itu, sebanyak 21 provinsi berada pada level 2 dan 6 provinsi berada di level 1.

Demikian disampaikan, Menko Perekonomian dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM secara daring, Senin (13/12).

“Di tingkat luar kabupaten/kota, itu 3 kabupaten/kota di Level 3, 0 (kabupaten/kota) di Level 4, dan di Level 3 adalah Sumba Tengah, Bangka, dan Teluk Bintuni. Terkait dengan Level 1 ada di 248 kabupaten/kota,” terang Airlangga dikutip dari laman setkab.go.id.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian menegaskan, bahwa pemerintah telah menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 untuk mengantisipasi adanya peningkatan penularan Covid-19 pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Diketahui, Inmendagri 66/2021 diatur bahwa pelaku perjalanan adalah individu yang telah melaksanakan dua kali vaksin, dosis satu dan dua, kemudian jam operasional tempat-tempat terbuka dan tempat umum dibatasi sampai pukul 22.00 dengan kapasitas pengunjung maksimal 75%, serta diwajibkan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Terkait dengan vaksinasi di luar Jawa, ini dosis pertama secara keseluruhan ada beberapa yang masih di bawah 50 persen, yaitu Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Papua. Kemudian tentu ini arahan Bapak Presiden untuk terus didorong,” jelasnya.

Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkapkan, terkait pelaksanaan vaksin booster, pemerintah masih akan terus mendalami hal tersebut. Meskipun, Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) terkait dengan Peraturan Menteri Kesehatan CoronaVac dan Sinovac sudah diterbitkan, demikian pula dengan tarif pelayanannya.

Di samping itu, BPOM juga sudah mempersiapkan evaluasi booster yang sejenis.

“Arahan Bapak Presiden ini terus untuk dipersiapkan kapan tersedia dan juga tempat-tempatnya, tempat pelayanan untuk vaksin booster. Nanti akan kami detailkan kembali,” ujarnya.

Terakhir, mengenai Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Menko Perekonomian menjelaskan bahwa saat ini realisasinya sudah mencapai 69,8%.

“Klaster kesehatan Rp143,29 triliun (66%), Perlinsos (Perlindungan Sosial) 81% (Rp125 triliun), Program Prioritas 70,9% (Rp83,64 triliun), Dukungan UMKM dan Korporasi Rp77,73 triliun (48%), dan Insentif Kesehatan sebesar Rp62,86 triliun,” pungkasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini