Penurunan Stunting Program Prioritas Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Intime – Program Percepatan Penurunan Stunting oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menpolhukam) Mahfud MD disebut sebagai program paling prioritas bagi pemerintah dalam membangun manusia Indonesia.

“Visi Indonesia Emas 2045 dapat dicapai apabila sumber daya manusia Indonesia unggul dalam persaingan global. Visi 2045 ini resmi, diatur dalam dua peraturan yakni tahun 2010 dan tahun 2016. Tahun 2045 Indonesia sudah maju,” kata Mahfud dalam Rapat Penelaahan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis.

Menko Mahfud menjelaskan bahwa angka prevalensi stunting Indonesia masih berada di atas ambang batas ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 24,4 persen.

Presiden RI Joko Widodo juga telah menetapkan program percepatan penurunan stunting menjadi program prioritas dan paling penting untuk dijalankan sampai menyasar masyarakat lapisan terbawah, dengan harapan pembangunan manusia Indonesia yang berdaya saing di masa depan dapat berjalan lebih cepat.

Mahfud mengatakan Indonesia ditargetkan sudah lebih maju pada tahun 2045 dan bisa menjadi salah satu sentral kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Mahfud juga menekankan bahwa sumber daya manusia di Indonesia tidak boleh lemah karena masalah stunting. “Bila tidak segera diselesaikan, Indonesia terancam tidak akan bisa maju,” katanya.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dirinya berharap BKKBN bisa mengikuti panduan pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi antar lintas sektor guna mencapai target yang sudah ditentukan.

Ia turut meminta seluruh kementerian/lembaga untuk memperkuat komitmen bersama agar angka stunting dapat turun sebanyak tiga persen per tahun, sehingga target 14 persen tercapai di tahun 2024.

“Untuk memastikan program tersebut berdampak dan penggunaan anggarannya akuntabel, maka pendekatannya tidak lagi boleh money follow function, tetapi harus money follow program dan program harus follow impact atau result,” ujar dia.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini