Kampung Bayam

Oleh: Haerullah

Area itu berada di Utara Jakarta, dulu berada di sisi tanah BMW yang bersengketa. Di antara tumpukan bambu dan orang musiman yang datang dan pergi di Kampung Bayam, Jakarta Utara. Mereka juga bagian dari kita manusia dan warga Indonesia. 

Keadilan dan senyum kadang sulit menyapa mereka. Iyah. Di tempat itu, Kampung Bayam. Tuna wisma, orang musiman bertahan di kerasnya kehidupan Jakarta dengan menanam bayam. Untuk kelanjutan hidup. 

Lokasinya berada di sisi rel kerta api. Berseberangan dengan kawasan Pantai Ancol,  Tanjung Priuk, Jakarta Utara dan perumahan mewah di Sunter.

Puluhan tahun Kampung Bayam. Hanya mengisi hari dengan cerita duka dan luka. Kegembiraan dan senyum hanya mimpi yang lewat bagi mereka. 

Tapi, saya selalu percaya akan ikhtiar baik setiap pemimpin yang memberikan keadilan. Yang tangannya sampai dan memeluk harapan orang papah. 

Bermula dari hadirnya JIS, Jakarta International stadium. Yang dibangun sepenuhnya oleh putra dan putri terbaik di Republik ini. Umur arsiteknya rata-rata usia 35-45 tahun. Dari berbagai PT Indonesia, anak-anak muda terbaik itu menghadirkan mimipi terbarukan Indonesia untuk dunia. 

Lantas, apa urgensinya kehadiran JIS dan Kampung Bayam itu?

Di tanah JIS itu dulu, para tuna wisma dan orang musiman yang tinggal di area JIS, memanfaatkan tanah yang kosong itu dengan menanam bayam. 

JIS dibangun, tapi tidak menihilkan warga kampung bayam. Bahkan, saat JIS sudah berdiri megah. Ada dari parpol tertentu yang membangun opini pesimistis. Mau International stadiumnya tapi masih banyak rumah kumuh di situ. 

Resistensi pesimis selalu berkelindan dari rasa kebencian. Itu tertanam di bawah alam sadar. Menyiarkan pesimisisme hingga kini, mereka hidup dari struktur purba. tidak bisa melihat kebaikan orang walau sebiji jagung. 

Kini di Kampung Bayam berdiri megah bangunan warga  yang sudah di relokasi oleh Pemprov DKI. berdampingan dengan JIS.  Bangunan itu menandai mereka bukan lagi menjadi warga  musiman di Jakarta, Mereka bisa berteduh dan tinggal dengan layak tanpa khawatir digusur. 

Anak-anak, Kampung Bayam dan warga disekitar kini punya mimpi baru, tidak lagi ingin menanam bayam ditanah yang kini tanahnya berdiri stadion megah di Indonesia dan Asia. 

Mimpi anak-anak kampung bayam kini setinggi langit ke 10. Ingin lahir dari kampung bayam pemain bola yang mendunia seperti, Mesi dan Ronaldo. 

Terimakasih Anies Baswedan sudah membuka mimpi terbarukan bagi anak-anak di kampung bayam. Semoga tidak ada lagi cerita duka dan luka di Kampung Bayam. 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini