Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Presiden 2024-2029 merupakan jatah Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai hanya guyonan politik.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Masiinal (PAN), Yandri Susanto, menyatakan, ungkapan Presiden Jokowi tersebut hanya guyonan politik. Dia meyakini, apa yang disampaikan Jokowi tersebut tidak berimplikasi apa pun.
“Saya hadir di HUT Perindo dan saya rasa itu lebih merupakan sebuah pernyataan dan guyonan politik,” kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11).
Tidak hanya itu, Yandri menilai, pernyataan Jokowi tersebut juga merupakan dorongan semangat kepada Prabowo.
Wakil Ketua MPR RI itu mengungkapkan, Jokowi juga akan menyampaikan semangat serupa kepada pimpinan partai politik lain yang berniat maju Pilpres 2024.
“Mungkin besok ada nama lain lagi disemangati yang penting supaya semangatnya tinggi. Karena apa, kan tujuannya satu, berlomba-lomba untuk berbuat baik,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Yandri menilai dukungan Jokowi ke Prabowo sah-sah saja dan tidak berdampak apa pun secara politik.
“Jadi saya kira yang disampaikan sah saja, tak ada implikasi apa pun. Saya pikir itu pernyataan politis dan itu bisa disampaikan pada siapa pun juga,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bicara ‘setelah ini jatah Prabowo’ terkait pemilihan presiden (pilpres). “Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo,” ujar Jokowi. Jokowi kepada di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11). “Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” sambung Jokowi.