Ada Pelonggaran, Dinkes DKI Pastikan Tracing Kasus tak Berkurang

Pemprov DKI memastikan tak akan mengurangi upaya pelacakan kasus (tracing) Covid-19 ditengah kebijakan pemerintah melonggarkan kewajiban bermasker di ruang terbuka. Apalagi, World Health Organization (WHO) mendorong agar tracing kasus tetap diperkuat ditengah kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI, Lies Dwi Oktavia, menjelaskan, Pemprov DKI tetap akan melakukan pelacakan kasus Covid-19 di masyarakat meskipun pelonggaran kewajiban bermasker sudah berlaku. 

“Testing pada prinsipnya pada semua orang bergejala pada saluran pernapasan, gejala Covid-19 untuk bisa tes dan kami tetap kapasitas kemampuan tes kita,” katanya, Kamis (19/5/2022). 

Dia mengatakan, selain aktivasi kegiatan tracing yang tak berkurang, kesadaran masyarakat juga sudah membaik. Selama dua tahun dikepung wabah akibat virus Korona telah memberi pengalaman lebih kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan. 

“Insyaallah kalau untuk warga Jakarta saya rasa pengalaman menghadapi Covid-19 selama 2,5 tahun sudah memberikan pengalaman dan proses pembelajaran yang baik sehingga masyarakat kita relatif mau tes, sadar untuk tes kemudian paham bahwa kalau positif ya segera isolasi,” katanya. 

Dia mengatakan, hingga dua minggu pasca lebaran idul fitri, tak terlihat tanda-tanda bahwa terjadi kenaikan kasus COVID-19 di masyarakat Jakarta. Kondisinya saat ini nyaris sama dengan saat sebelum lebaran atau sebelum Ramadhan. 

“Alhamdulillah sudah dua minggu setelah lebaran situasinya saat ini juga relatif baik seperti sebelum lebaran. Jadi belum ada perbedaan. Mudah-mudahan kondisi ini tetap bertahan sehingga kita bisa secara bertahap menuju adaptasi baru lagi,” katanya. 

Dis menambahkan, kepedulian masyarakat terhadap Covid-19 juga sebenarnya tak berkurang. Masyarakat memiliki kepedulian terhadap wabah yang mungkin saja mengintai mereka sewaktu-waktu. Karena itu, masyarakat Jakarta peduli dengan protokol kesehatan. 

“Awarnes masyarakat terhadap Covid-19 itu terus. Nggak berkurang. Memori itu membentuk cara pandang masyarakat untuk peduli dengan adanya Covid-19,” katanya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini