Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menyebutkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) membutuhkan perbaikan dan pembenahan infrastruktur darat, laut, dan udara sebagai kunci untuk membangun pemerataan pembangunan.
Hal ini dapat memacu keunggulan komparatif dari tiap-tiap wilayah untuk kepentingan generasi akan datang.
Ahmad Ali menuturkan, Provinsi Sulteng menyimpan berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah. Provinsi terluas dan jumlah penduduk terbesar kedua di Pulau Sulawesi ini memiliki sejumlah sector potensial yang bisa dimaksimalkan untuk kesejahteraan warganya.
Di sektor perkebunan dan pertanian, Sulteng memiliki lahan yang subur dan iklim yang mendukung untuk pengembangan sektor perkebunan dan pertanian. Wilayahnya yang terletak di tepi laut, membuat Sulteng kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya perikanan.
“Sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan tangkap, budidaya keramba, budidaya kolam, budidaya laut, dan budidaya tambak pariwisatanya yaitu wisata alam dan budaya,” kata Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (19/4).
Di bidang pertambangan dan energi, Sulteng memiliki kekayaan sumber daya mineral yang melimpah, seperti nikel, emas, tembaga, besi, dan bauksit. Begitu juga dengan potensi energi terbarukan yang besar, seperti energi panas bumi, energi angin, dan energi surya.
Sektor pariwisata Sulteng juga tak kalah menjanjikan. Keindahan alam, seperti pegunungan, danau, pantai, dan keanekaragaman hayati, menawarkan potensi besar dalam sektor pariwisata. Wisata alam, budaya, dan petualangan menjadi daya tarik utama.
Karena itu, sudah selayaknya menjadikan Sulteng yang lebih baik dan masyarakatnya semakin sejahtera.
Pemerintah daerah juga perlu menjaga dan memelihara stabilitas kehidupan masyarakat Sulteng yang lebih sejahtera dan lebih maju, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih meningkat, serta memprioritaskan pembangunan kesejahteraan sosial dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut tentu tak mudah. Sejumlah tantangan dan hambatan menghadang. Perbedaan sebaran sumber daya alam dan iklim membuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di provinsi ini tidak merata.
“Tantangan yang dihadapi adalah terjadinya ketimpangan pembangunan antardaerah,” tutupnya.