Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa aktivitas Gunung Api Semeru, Jawa Timur, saat ini masih tinggi.
Oleh karena itu, PVMBG meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 km dari kawah karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur tersebut.
“Saat ini aktivitas vulkanik G. Semeru masih tinggi, didominasi gempa Letusan, Hembusan, Guguran dan Tremor Harmonik. Gempa vulkanik masih terekam secara intensif. Untuk itu, PVMBG meminta Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (18/2).
Selain lontaran batu pijar, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai keil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Meski mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan status G. Semeru masih tetap pada Level I atau Siaga.
“Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 16 Februari pukul 09.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Semeru mash tetap pada Level I (Siaga),” jelas Hendra.