Intime – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melakukan groundbreaking pembangunan Taman Bendera Pusaka secara diam-diam dan tak dibuka untuk publik sekitar pukul 14.00 WIB.
Pasalnya, semenjak Jumat pagi, sebagian pedagang Pasar Hewan Barito menggelar aksi unjuk rasa menolak untuk direlokasi akibat lapaknya masuk dalam kawasan pembangunan Taman Bendera Pusaka.
Meskipun mendapatkan penolakn, politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu memutuskan untuk tetap memulai peresmian pembangunan tiga taman yang akan disatukan, yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser, tanpa ada pengumuman mengenai kepastian jadwalnya.
“Memang saya secara khusus pengen persoalan groundbreaking untuk Taman Bendera Pusaka itu berlangsung dengan baik,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/8)
Dalam kegiatan itu, Pramono mengundang Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. Pramono mengaku ingin acara berlangsung dengan baik.
Sementara, beberapa waktu belakangan, rencana pembangunan Taman Bendera Pusaka diwarnai polemik karena sebagian pedagang menolak pindah.
“Saya kenapa tidak mengundang teman-teman media baru kali ini? Karena pertama saya mengundang Ketua DPRD, saya mengundang Ibu Mega yang suka tanaman, dan saya tidak ingin acara ground breaking ini, karena disitu memang ada orang yang dari jauh-jauh hari pengen mengganggu,” ujar Pramono.
Padahal, Pramono menegaskan bahwa semua pedagang di Pasar Barito sebelumnya telah menandatangani surat kesepakatan untuk direlokasi oleh Pemprov DKI.
Muncul dugaan bahwa sikap penolakan sebagian pedagang akibat ditunggangi oleh pihak tertentu. Namun, Pramono tak mempersoalkan dan tetap fokus pada pembangunan.
“Saya bilang tetap aja kita selesaikan, karena itu bagian tanggung jawab saya untuk membuat Jakarta lebih baik, lebih indah, tamannya lebih luas,” urai dia.

