Intime – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai penyelidikan dugaan korupsi terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh sejak awal 2025.
Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat Andi Arief menilai dugaan adanya korupsi atau mark up dalam proyek strategis nasional yang diinisiasi oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak boleh diabaikan.
“Kecurigaan adanya korupsi/mark up jangan diabaikan jika memang ada atau sebaliknya,” kata Andi Arief di akun X pribadi miliknya, Selasa (28/10).
Meski demikian, Andi Arief menegaskan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah menjadi kenyataan dan harus terus dilanjutkan untuk rute-rute lain.
“Kereta api cepat sudah jadi kenyataan, dari jakarta menuju bandung tidak butuh waktu lama. Harus tetap dilanjutkan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, KPK sebelumnya mengumumkan tengah melakukan penyelidikan terhadap proyek kereta cepat Whoosh. Penyelidikan tersebut disebut telah dimulai sejak awal 2025.
“Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun. Jadi, memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Senin (27/10).
Budi belum menjelaskan lebih lanjut mengenai dugaan kasus yang sedang diselidiki maupun pihak-pihak yang telah dimintai keterangan.
“Untuk tahap penyelidikan, memang kami tidak mengekspos atau memublikasikan pihak-pihak yang dimintai keterangan dalam proses ini,” tambahnya.

