Intime – Temuan 212 merek beras diduga oplosan dan tidak memenuhi standar kualitas, mutu, serta volume yang berlaku mendapatkan sorotan dari anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica.
“Ini bukan sekadar soal bisnis, ini soal perut rakyat Indonesia. Kalau beras saja dipermainkan, maka nyawa dan kesejahteraan rakyat pun dipertaruhkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/7).
Politisi Fraksi Partai NasDem ini mendukung penuh langkah Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan yang telah menyerahkan temuan ini ke Kapolri dan Jaksa Agung.
Menurutnya, langkah hukum harus segera dilakukan agar kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan tidak runtuh.
“Kita harus bersihkan mafia pangan dari hulu ke hilir. Tidak boleh ada kompromi untuk pelaku yang sengaja merugikan negara dan menipu rakyat dengan produk beras yang tidak layak konsumsi,” tegas politisi muda dari Sumatera Barat itu.
Cindy berkomitmen untuk terus mengawal persoalan ini hingga tuntas. Ia juga menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan distribusi beras agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Ini saatnya negara hadir dengan tegas dan berpihak kepada petani serta konsumen. Jangan sampai yang kecil makin ditekan, sementara yang bermain di balik layar justru kebal hukum,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan dugaan penyimpangan dalam distribusi beras nasional.
Potensi kerugian negara akibat praktik ini mencapai Rp 100 triliun.