Anies Baswedan Soroti 1 Prabowo-Gibran: Rakyat Masih Resah soal Makan, Kerja, dan Masa Depan

Intime – Mantan calon presiden (capres) 2024, Anies Baswedan, menilai satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka belum menunjukkan hasil nyata dari berbagai janji besar yang pernah disampaikan kepada rakyat.

Anies mengatakan bahwa rakyat telah memberikan waktu yang cukup bagi pemerintahan baru untuk bekerja tanpa langsung menghakimi. Namun, setelah berjalan satu tahun, atau setara dengan 20 persen dari masa jabatan lima tahun, ia menilai seharusnya sudah ada kemajuan yang bisa dirasakan masyarakat.

“Kalau lima tahun itu 100 persen, maka satu tahun itu adalah 20 persen. Pertanyaannya sederhana, setelah berjalan 20 persen ini, apakah janji-janji besar itu paling tidak terasa sudah 20 persen di lapangan?” kata Anies dalam keterangannya, Senin (3/11).

Anies menyinggung beberapa janji pemerintah yang hingga kini dinilai belum terlihat wujudnya, seperti penyediaan jutaan lapangan kerja, jutaan rumah rakyat, dan pembangunan ratusan fakultas kedokteran baru.

Ia mempertanyakan apakah program-program itu sudah mulai tampak di tingkat kabupaten, nagari, hingga rumah tangga rakyat kecil.

“Ini bukan pertanyaan sinis, ini pertanyaan wajar dari rakyat kepada pemerintah. Kalau jawabnya belum terasa, berarti bukan rakyat yang salah bertanya, tapi pemerintah yang harus memperjelas arah,” ujarnya.

Anies juga menegaskan bahwa kritik terhadap pemerintah tidak seharusnya dianggap sebagai permusuhan, melainkan bagian dari tanggung jawab rakyat untuk memastikan mandat yang telah diberikan tidak menyimpang dari tujuan awal.

Ia kemudian menyebut tiga hal utama yang menjadi keresahan rakyat saat ini, kebutuhan makan, pekerjaan, dan masa depan. Menurutnya, harga kebutuhan pokok yang tinggi dan biaya hidup yang terus meningkat menjadi beban nyata di tengah masyarakat.

“Di dapur banyak keluarga hari ini, lauk terasa makin tipis. Harga beras mahal. Lauk, transport, sekolah, biaya pendidikan, biaya kesehatan, semua terasa menekan. Tapi di sisi lain, laporan-laporan ekonomi mengatakan dan bunyinya bagus-bagus. Jurangnya ada di sini nih,” tutur Anies.

Ia menyoroti adanya kesenjangan antara data ekonomi yang terlihat positif di atas kertas dengan kondisi nyata yang dirasakan rakyat di bawah.

“Angka di atas nampak tumbuh, tapi di bawah merasa was-was. Negara sudah saatnya kembali memihak dapur-dapur rumah tangga, bukan memihak mereka yang berada dalam kemegahan podium-podium di depan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini