Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau pemerintah terlihat terlalu jauh ikut campur dalam urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Harusnya, pemerintah bersikap netral dan sukseskan kontetasi Pemilu 2024.
Karena itu, bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menegaskan, negara dan pemerintah harus bersikap netral dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan.
Hal tersebut, disampaikan Anies saat hadir dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, GBK, Jakarta Pusat, Minggu, (7/5).
“Kami mengajukan diri kami, dengan mengatakan ini gagasan kami, ini rekam jejak kami, ini karya kami dan biarkan rakyat tanpa dipengaruhi, tanpa ada tangan negara yang terlibat, negara netral, negara mengambil sikap di atas semuanya,” jelas Anies dihadapan ribuan pendukungnya.
Dia mengungkapkan, percayakan rakyat akan menitipkan kewenangan itu kepada mereka yang memiliki rekam jejak yang benar. “Rekam karya yang benar dan rekam gagasan yang baik,” ucapnya.
Anies menyatakan, jika negara dan pemerintah tetap mengintervensi Pemilu 2024, itu sama saja dengan melecehkan rakyat Indonesia.
“Kalau negara sampai intervensi namanya negara sedang melecehkan rakyat Indonesia,” ucapnya.
Anies mengingatkan, kekuasaan sepenuhnya berada di tangan rakyat. Orang-orang yang khawatir kehilangan kekuasaan maka mereka merupakan kelompok yang tidak memahami prinsip dasar demokrasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, merasa rakyat Indonesia sudah matang dan mampu menentukan sikap untuk memilih siapa sosok yang pantas untuk meneruskan kekuasaan dalam membangun negeri.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia mari kita jaga kekuasaan itu ada pada rakyat bukan pada yang lain, jangan jual kekuasaan itu,” ungkapnya.
“Jagalah kekuasaan itu sampai nanti di TPS dan sampai nanti penghitungan bahwa ini bukan sekadar statistik, hitungan ini adalah hak saya untuk menentukan masa depan perjalanan bangsa ini,” lanjut dia.