Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyoroti anggaran Kementerian Pertahanan yang fantastis.
Menurutnya anggaran jumbo itu justru digunakan untuk membeli alutista bekas di saat tentara Indonesia lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas.
“Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya Pak Jokowi punya lebih dari 340 hektare tanah di Republik ini, ini harus diubah,” kata Anies saat di panggung debat Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Anies juga berbicara tentang sejumlah tantangan dalam pertahanan di sisi lain, dari mulai tantangan virus cyber attack di handphone dan komputer.
Selain itu isu lainnya adalah perdagangan manusia dan perdagangan anak-anak, di mana terdapat korban lebih dari 3 ribu orang perdagangan manusia.
Tantangan lainnya adalah narkoba, di mana 4,8 juta orang terpapar narkoba sehingga menyebabkan keluarga menderita akibat narkoba.
Selain itu terdapat kasus pencurian ikan, pencurian pasir, yang menurutnya menandakan Indonesia kebobolan.
Anies kemudian berbicara tentang kebobolan hacker situs Kementerian Pertahanan pada 2023. Menurutnya hal itu adalah ironi sehingga Anies mengaku akan mengembalikan hal tersebut.
“Dan lebih jauh lagi ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi Kementerian yang dibobol oleh hacker di 2023, sebuah ironi, karena itu kita ingin mengembalikan,” tutup Anies.