Intime – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 1.200 pompa air untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi yang diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan penyiagaan seluruh sarana dan prasarana penanganan banjir menjadi langkah utama menghadapi potensi tersebut, terutama kesiapan unit pompa air.
“Jadi, kami sudah mendapatkan peringatan dari BMKG mengenai kemungkinan dalam satu dua hari ke depan akan ada curah hujan ekstrem. Kami sudah mempersiapkan, termasuk pompa yang dimiliki Jakarta,” ujar Pramono di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (30/9).
Pramono merinci, total hampir 1.200 unit pompa siap beroperasi, terdiri atas sekitar 600 unit pompa portabel dan 600 unit pompa statis. Ia optimistis banjir bisa segera ditangani jika curah hujan ekstrem hanya terjadi di wilayah Jakarta tanpa kiriman air dari hulu, khususnya wilayah Bogor dan sekitarnya.
“Sekarang sudah kita stand by-kan. Tetapi mudah-mudahan kalau curah hujan ini hanya di Jakarta, tidak kemudian dari atas, saya yakin akan segera tertangani,” imbuhnya.
Meski demikian, Pramono berharap intensitas curah hujan tidak melebihi batas yang sulit dikendalikan. Selain kesiapan pompa, Pemprov DKI juga menginstruksikan wali kota se-Jakarta untuk mengerahkan pasukan pelangi agar memastikan saluran air dan selokan tetap bersih.
“Tapi mudah-mudahan curah hujannya tidak di atas 250 mm. Kalau 200 mm saja pasti bisa. Dan yang paling penting, kami sudah meminta kepada para wali kota melalui pasukan pelanginya untuk membersihkan selokan-selokan,” tandasnya.