Beberapa Hari ke Depan Wilayah Jakarta akan Diguyur Hujan Buatan

Wilayah Jakarta akan diguyur hujan buatan beberapa hari terakhir. Hal ini, merupakan salah satu cara untuk mengurangi polusi udara yang terjadi. 

Rekayasa cuaca dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab, menjelaskan, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) bagian dari periode kedua yang berlangsung pada 24 Agustus hingga 2 September 2023 dengan basecamp di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Pihaknya melakukan penyemaian garam dengan total bahan semai 8.800 kilogram garam dan 1.600 kilogram CaO.

“Kenapa pakai CaO? Ini memang tipikal untuk mengatasi polusi yaitu kita sebar dulu untuk mengurai polutan-polutan baru,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (28/8).

Fachri menjelaskan, TMC ini hanya bisa dilakukan dengan syarat ada awan yang bisa disemai sehingga pihaknya melakukan pemantauan lebih dulu perihal potensi awan mana yang bisa disemai.

“Sekecil apa pun peluang yang ada kita kejar untuk bisa bikin hujan. Makanya pemantauan awan yang intens itu yang menjadi krusial di sini,” pungkas Fachri.

Sebelumnya, TMC periode 19 – 21 Agustus 2023 di wilayah Jawa bagian barat berhasil dengan adanya curah hujan pada 20 Agustus 2023 dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bogor.

Sedangkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Kabupaten Lebak, Depok, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Lalu yang teranyar, TMC tanggal 27 Agustus 2023 di wilayah Jawa bagian barat berhasil dengan adanya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Kabupaten Bogor dan Depok.

Sedangkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Bogor, Depok, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Tangerang Selatan. 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini