Intime – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mengalami surplus sebesar 0,16 miliar dolar Amerika Serikat (AS), melanjutkan surplus pada Maret 2025 sebesar 4,33 miliar dolar AS.
Bank Indonesia (BI) memandang, surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Adapun surplus neraca perdagangan terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.
Neraca perdagangan nonmigas pada April 2025 mencatat surplus sebesar 1,51 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar 19,57 miliar dolar AS.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti logam mulia dan perhiasan/permata maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar 1,35 miliar dolar AS pada April 2025 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.