BNPB Serahkan Bantuan Rp 250 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah dukungan Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasional percepatan penanganan darurat erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menuturkan, pihaknya menyerahkan DSP senilai Rp 250 juta kepada kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur.

“Dukungan DSP dari BNPB merupakan kali kedua diserahkan kepada pemda setempat menyusul adanya peningkatan status gunungapi Lewotobi Laki-Laki dari level III ‘Siaga’ menjadi level IV atau ‘Awas’ yang kemudian berdampak kepada kehidupan dan penghidupan masyarakat,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (31/1).

Suharyanto menjelaskan, dukungan yang kedua ini diberikan sekaligus untuk melengkapi segala hal yang masih dibutuhkan selama masa tanggap darurat berlangsung. Ia memastikan Dana DSP ini langsung dapat digunakan dan tidak menunggu proses pencairan.

“Pemerintah Pusat melalui BNPB membantu lagi. Kita sudah kedua kali kesini. Yang kedua kali ini kami membawa lebih lengkap lagi kebutuhan dasar yang dibutuhkan di lapangan,” jelas Suharyanto.

“Waktu kemarin kami memberikan anggaran Rp 250 juta sekarang ditambah lagi Rp 250 juta yang langsung bisa digunakan. Per hari ini cair,” imbuhnya.

Di samping itu, Kepala BNPB juga menyerahkan 18 jenis logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji 3.000 paket, tenda pengungsi 10 set, tenda keluarga 15 set, velbed 500 unit, genset listrik 5 unit, tower lampu 10 unit.

Kemudian, sembako 3.000 paket, hygiene kit 3.000 paket, kasur lipat 3.000 buah, matras 3.000 lembar, selimut 3.000 lembar, biskuit protein 1.000 paket, susu bayi 300 paket, bubur bayi 300 paket, pakaian wanita 500 paket, air mineral 3.000 dus dan sabun cair 3.000 botol.

Suharyanto berharap, aktivitas vulkanik gunungapi Lewotobi Laki-Laki dapat berangsur-angsur menurun sehingga para warga pengungsi dapat segera diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

Ia akan terus memantau perkembangan gunungapi Lewotobi Laki-Laki melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) termasuk meminta rekomendasi untuk tiap-tiap tahapannya agar dipedomani oleh masyarakat.

“Status gunungapi Lewotobi Laki-Laki sudah turun dari level IV ‘Awas’ menjadi level III ‘Siaga’. Mudah-mudahan ini turun terus sampai level II sehingga warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Mereka sudah di sini selama sebulan,” jelas Suharyanto.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini