Bocah 4 Tahun di Sukabumi Meninggal Akibat Cacingan Akut, Ribka Tjiptaning: Tamparan Keras bagi Pemerintah!

Intime – Kasus meninggalnya Raya, bocah 4 tahun asal Sukabumi akibat menderita cacingan akut merupakan tragedi memilukan di tengah gencarnya program kesehatan nasional dan klaim peningkatan kesejahteraan.

Ketua Bidang Kesehatan DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning mengecam keras lemahnya perhatian pemerintah terhadap kesehatan dasar anak-anak Indonesia.

“Ini tamparan keras bagi kita semua. Anak kecil meninggal bukan karena kanker langka atau penyakit berat, tapi karena penyakit cacingan. Penyakit yang semestinya sudah bisa dikendalikan puluhan tahun lalu. Pemerintah pusat dan daerah tidak bisa lagi berpangku tangan. Jika tragedi ini tidak menjadi alarm nasional, mau berapa lagi yang harus jadi korban?” ujar Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/8).

Mantan anggota DPR RI ini pernah memprakarsai pembangunan rumah sakit tanpa
kelas,sebuah fasilitas kesehatan untuk rakyat kecil yang tidak membeda-bedakan pasien berdasarkan kelas perawatan. Namun, bangunan tersebut kini tidak difungsikan sebagai rumah sakit karena masalah perizinan dari pemerintah daerah.

“Saya mendirikan rumah sakit tanpa kelas untuk memastikan rakyat miskin punya akses kesehatan layak. Tapi sayangnya, karena persoalan perizinan, bangunan itu sekarang beralih fungsi. Inikan bukti bahwa niat baik sering terhambat birokrasi,” tegas Ribka.

Berkaca dari kasus Raya, Ribka mendesak pemerintah untuk:

1. Memperkuat layanan kesehatan primer, memastikan program pemberian obat cacing massal berjalan efektif hingga pelosok desa.

2. Menjamin akses sanitasi dasar dan air bersih, karena penyakit cacingan berkaitan langsung dengan kemiskinan dan lingkungan kotor.

3. Mengalokasikan anggaran prioritas khusus untuk anak-anak rentan, khususnya di daerah terpencil.

4. Menggalakkan edukasi kesehatan publik, agar keluarga memahami pentingnya kebersihan diri dan lingkungan.

Ia juga menyerukan kepada anggota DPR agar isu kesehatan anak tidak dijadikan panggung politik.

“Kita tidak boleh sibuk berdebat soal anggaran dan lupa bahwa ada anak-anak yang mati sia-sia di kampung-kampung. Ini soal nyawa, bukan sekadar program di atas kertas.” tambahnya.

Tragedi Raya menegaskan bahwa tantangan kesehatan dasar di Indonesia belum tuntas. Negara harus hadir melalui aksi nyata yang menyentuh masyarakat miskin di akar rumput, bukan sekadar lewat spanduk dan laporan rapat.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini