Pasangan Aniea Baswedan-Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) tidak akan memainkan politik identitas pada Kontestasi Pilpres 2024: Hal tersebut, merupakan komitmen koalisi NasDem dan PKB
“Mas Anies dan saya terdepan menolak politik identitas,” kata orang yang akrab disapa Cak Imin itu di Kantor PB PMII, Jakarta, Rabu (6/9).
Gus Muhaimin menyatakan, masyarakat memang memiliki identitas masing-masing. Namun, ia dan Anies tak mau terpengaruh oleh seluruh bentuk politik identitas yang berkembang.
Bahkan, Gus Muhaimin juga membela Anies dari sindiran tentang pemimpin punya riwayat memecah belah umat.
Sindiran itu pernah disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Menurut dia, Anies bukan orang yang seperti itu. Dia mengaku telah berdiskusi panjang dengan Anies. Dalam diskusi empat mata itu, Gus Muhaimin yakin Anies tak mau memecah belah bangsa.
“Mas Anies pada dasarnya sama persis dengan saya. NKRI harga mati, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, itu sudah final,” tegasnya.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar telah dideklarasikan oleh NasDem dan PKB sebagai bakal calon presiden-wakil presiden.
Deklarasi dihelat di Hotel Majapahit, Surabaya pada 2 September lalu. Kerja sama baru antara NasDem dan PKB membuat peta politik berubah. PKB jadi keluar dari koalisi pendukung Prabowo Subianto yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB.