Perihal mudik yang selalu dilakukan oleh sebagian umat muslim menjelang lebaran khususnya di Indonesia tentu memiliki sejarah dan cerita panjang yang melatarbelakangi. Mengutip dari salah satu artikel di Historia.id menyebut bahwa fenomena mudik telah muncul pasca kemerdekaan dan mulai membumi sejak 1980-an. Mudik dalam lanskap Indonesia merujuk pada tradisi berkumpul bersama sanak saudara, momentum pulang kampung oleh mereka yang bekerja di kota-kota besar. Dosen Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta, Yuanda Zara menjelaskan bahwa secara definisi istilah mudik pertama kali dipakai sebagai sebuah kata dalam ruang publik Indonesia terjadi pada tahun 1983. Sebelumnya, masyarakat menyebutnya sebagai kegiatan “pulang kampung halaman”.
Dalam kegiatan mudik yang tak bisa lepas dari waktu perjalanan dan panjangnya jarak tempuh. Salah satu hal yang dapat menghalau atau setidaknya meredam penat dan kebosanan adalah hiburan. Mendengarkan musik, menjadi salah satu alternatif saat opsi menonton film atau membaca buku, e-book, atau chat WhatsApp justru menjadi hal yang malah memusingkan kepala sebagai efek dari manuver perjalanan panjang.
Membicarakan musik Indonesia dan hubungannya dengan kegiatan mudik, terdapat sejumlah rekomendasi grup band atau penyanyi yang bisa menemani perjalanan panjangmu hingga tiba di kampung halaman tercinta tanpa harus terasuki rasa penat dan bosan di jalan. Rekomendasi ini akan merujuk pada kecenderungan platform musik digital yang menamakan kumpulan lagu tersebut menjadi sebuah playlist berdasarkan pada tema, genre, atau judul lagu.
- ShaggyDog – Mudik
Grup asal Sayidan Gondomanan, Yogyakarta ini setelah sekian lama menggaungkan lagu kebangsaannya melalui nomor di Sayidan, tahun 2023 lalu single bertema pulang kampung berjudul mudik dirilis. Musik yang bernuansa ska, reggae dengan selipan nuansa arab bersiulkan terompet melalui mode lirik bercerita soal pulang kampung halaman jelas sangat relate dengan tema mudik.
- Letto – Kangen Deso
Sebagai band yang juga lahir dari kota gudeg Yogyakarta, mungkin satu-satunya lagu yang berlirik jawa adalah kangen ndeso yang dirilis 2019 lalu. Dalam caption di video klipnya disebutkan bahwa kangen ndeso sebagai persembahan untuk semua perantau yang hatinya tak pernah meninggalkan kampung halaman. Letto yang di awal kemunculannya dijuluki band soundtrack sinetron atau FTV, kemudian dikagumi atas lirik-liriknya yang bersifat vertikal. Meski menurut sang vokalis, Sabrang MDP bahwa setiap lagu adalah lagu religi tergantung sejauh mana pemaknaan dan interpretasi terhadap lagu tersebut.
- Silampukau – Lagu Rantau (sambat omah)
Sesuai dengan judulnya, duo asal Surabaya Silampukau pada salah satu lagu di album perdananya menuangkan cerita dalam sebuah lagu para perantau yang sambat akan nasibnya di kota yang kelewat kejam dan menginginkan rumah untuk pulang. Demi Tuhan, atau demi setan, sumpah aku ingin pulang.
- Padi – Perjalanan ini
Berdasarkan penjelasan dari sang gitaris, Piyu dalam buku biografinya. Lagu ini tercipta saat perjalanan Jakarta-Surabaya di masa merintis karir seiring lantun kereta dan melayangkan pandang melalui kaca jendela. Bisa jadi lagu ini merupakan luapan kerinduan seseorang yang tengah berjuang, termasuk kerinduan akan kampung halaman setelah lama meninggalkan demi cita-cita dan harapan. Perjalanan inipun kadang merampas bijak hatiku. Sekali waktu pun mungkin menggoyahkan pundi cintaku. Meretaskan setiaku menafikan engkau di sana. Maafkanlah aku cepat ‘ku kembali.
- Endank Soekamti – Kampung Halaman
Terdapat dalam album angka 8 tahun yang rilis tahun 2012 lalu, lagu Kampung Halaman secara lugas menceritakan kerinduan seseorang akan kampung halaman dan orang yang disayang setelah sekian lama bekerja di kota. Lagu ini tercipta setelah mereka mengkarantina diri selama 1 bulan di Kota Semarang yang kesehariannya ditayangkan dalam series di Youtube. Untuk keperluan mudik, lagu ini bisa diputar saat melewati jalan terjal dan berliku supaya tidak mengantuk atau terjebak micro sleep.
- Wira Nagara – Mudik
Nah, jika yang ingin diiringi lagu dengan puisi yang tentu saja berima bisa mendengarkan lagu dari seorang penulis sekaligus pelawak, Wira Nagara. Entah sedang di jalan atau hanya di pikiran, dalam bayang-bayang atau benar-benar pulang, selamat mudik ya dik!.
- Iksan Skuter – Pulang
Apakah kau pernah jauh dari rumah, rindu yang menumpuk sakit dan berkecamuk? Sebuah kalimat penegas dari musisi Malang Jawa Timur tanpa genre dan tak mementingkan outfit, Iksan Skuter. Lewat lirik-liriknya, lagu ini jelas menjadi perwakilan hati bagi para perantau. Mengutip dari salah satu komentar di music video lagu di kanal Youtube: Ibumu tidak butuh harta melimpah nak, pulanglah dan belikan ibumu sepasang sandal. Walau tak mahal setidaknya surgamu tidak kotor.
- Float – Pulang
Siapa yang tak tahu lagu yang sudah bisa masuk legend ini. Intro yang cukup ikonik dan laju jalan lagu yang terus merengek untuk segera pulang. Pulangnya Float memang tak lekang oleh waktu, meski berapa kali mudik, lagu ini tetap menarik untuk diputar.
- Souljah – Hanya ingin pulang
Tak semua lagu tentang mudik atau pulang kampung bernada minor, Band Ska asal Bekasi ini menawarkan perjalanan mudikmu menjadi lebih rancak dan menyalak untuk segera menggapai rumah.
- Banda Neira – Di Beranda
Duo yang kini memilih membubarkan diri ini juga memiliki lagu bertemakan pulang kepada ayah dan ibu. Sebuah sudut pandang seorang anak yang pergi meninggalkan rumah untuk sebuah harapan dan cita-cita. Untuk kamu yang sedang perjalanan pulang atau mudik, lagu ini bisa didengarkan sambil tiduran atau tatkala malam.
- GodBless – Rumah Kita
Selain lagu wujud kebanggaan terhadap kampung halaman, lagu ini ternyata juga memuat pesan agar tak bergegas untuk urbanisasi. Lebih baik disini rumah kita sendiri, segala nikmat dan anugerah yang kuasa. Haruskah kita beranjak ke kota yang penuh dengan tanya? Godbless sudah dari puluhan tahun mengingatkan.
Itulah beberapa musik Indonesia yang bisa didengarkan dalam perjalanan mudik ke kampung halaman. Kesebelas lagu tersebut bisa kamu masukkan ke dalam plasylist sesuai dengan nama yang kamu mau.