Dinas KPKP DKI Pastikan Hewan Kurban Telah Lalui Pemeriksaan Berlapis

Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa proses masuk hewan kurban ke Jakarta telah melalui proses seleksi yang ketat. Hewan-hewan kurban yang masuk Jakarta harus melewati serangkaian tahap pengawasan berlapis. Tujuannya agar hewan yang masuk Jakarta benar-benar sehat dan layak untuk dikonsumsi. 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Rismiati menjelaskan, ada beberapa lapis tahapan yang harus dilalui oleh pelaku usaha sebelum mengirimkan hewan kurban yang akan dijual ke Jakarta. 

“Ada mekanismenya. Artinya hewan yang masuk se DKI Jakarta itu harus sehat. Kemudian berasal dari unit epidemiologi (daerah) yang memang bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” katanya, Kamis (30/6). 

Setelah memastikan bahwa hewan kurban didatangkan dari daerah bebas PMK, proses masuk selanjutnya adalah adanya persetujuan dari pejabat daerah setempat. 

“Setelah itu ditandatangani oleh pejabat otoritas setempat kemudian bisa diajukan ke kami lalu terbitlah izin masuk kemudian itu yg dibawa oleh pelaku usaha ke daerah sumber ternak,” katanya. 

Setelah mendapatkan surat izin keluar dari daerahnya, hewan kurban yang hendak dikirim ke Jakarta harus diperiksa kembali kondisi kesehatannya oleh dokter hewan yang berwenang. Pada tahap ini, dokter hewan akan memeriksa mulai kondisi fisik hingga kesehatan hewan. 

“Kemudian dibuatkan izin keluar, kemudian diperiksa hewannya oleh dokter hewan berwenang setempat lalu sehat dipastikan masuk ke truk kemudian baru diinfokan ke kami. Nanti ke tempat penampungan baru di cek kembali,” katanya. 

Dia memastikan bahwa pemeriksaan hewan kurban di Jakarta dilakukan setiap hari. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dijual para pelaku usaha benar-benar layak untuk dijual dan layak untuk dikonsumsi masyarakat. 

“Kami terus melakukan pemeriksaan hewan ternak secara rutin. Jadi kalau ada indikasi, diduga (PMK), ya kami konfirmatori ke balai besar Subang. Lab nya Kementan. Sejauh ini sih terkendali semua,” katanya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini