Direktur P3S: Penunjukan Jokowi Sebagai Penasihat Bloomberg Janggal, Singgung Isu Ijazah Palsu

Intime – Direktur Politic and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, mempertanyakan terpilihnya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Dewan Penasihat Bloomberg. Jerry menilai penunjukan tersebut tidak masuk akal dan meragukan kredibilitas lembaga media ekonomi global itu.

Menurut Jerry, Bloomberg tidak memiliki kompetensi dalam memilih penasihat. Ia secara spesifik menyoroti kemampuan bahasa Inggris Jokowi yang dinilainya kurang mumpuni.

“Ada hal yang tak masuk akal hingga Jokowi menjadi penasehat di Bloomberg. Saya kira mereka no competence memilih orang. Apalagi bahasa Inggris Jokowi paling lalod dan amburadul,” ujar Jerry di Jakarta, Kamis (25/9).

Jerry pun mengungkit sejumlah peristiwa saat Jokowi berpidato dalam Bahasa Inggris yang menuai kritik publik dan menjadi bahan tertawaan. Ia juga membandingkan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dipercaya berpidato di Sidang DK PBB.

“Berapa kali tampil beliau berpidato berbahasa Inggris justru ditertawakan pemimpin dunia lantaran grammarnya kacau balau,” kata Jerry. “Berbeda dengan Prabowo, belum setahun tapi sudah dipercayakan berpidato selama lima menit di urutan ke-3 tokoh-tokoh dunia.”

Jerry menduga ada “permainan belakang” di balik penunjukan Jokowi oleh Bloomberg. Ia menyebut posisi ini bisa menjadi alat untuk menutupi isu dugaan ijazah palsu yang sebelumnya sempat menjadi sorotan.

“Posisi ini bisa menutupi dugaan ijazah palsu yang sudah berapa bulan menjadi trending topic. Jangan-jangan dia sengaja diposisikan sebagai penasihat di Bloomberg untuk menjauhi dan menghilang dari kasus ijasahnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Jerry menduga penunjukan tersebut merupakan upaya untuk “membersihkan” nama Jokowi setelah media internasional menyoroti isu ijazah palsu, bahkan kabarnya telah dilaporkan ke Kantor Transparency International London.

Selain itu, ia juga melihat langkah ini sebagai upaya untuk memperkuat posisi Gibran Rakabuming Raka menjelang Pemilu 2029.

“Pada intinya Jokowi ini manusia paling ambisius di dunia. Walau sudah pensiun tetap saja dia melakukan manuver dan cawe-cawe politik atau tak ada waktu istirahat,” kata Jerry.

Ia pun menyindir isu lama yang menyebut Jokowi akan menjadi Sekjen PBB. “Tapi kan hanya berita sampah. Saya bingung dan mulai ragu dengan kredibilitas lembaga ini. Bisa berubah jadi lembaga abal-abal menempatkan orang gagal di Indonesia,” pungkasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini