Dinas Kebudayaan DKI Jakarta akan membuka ruang pameran titik nol Jakarta saat masih bernama Batavia dulu. Pameran tersebut akan diselenggarakan oleh Museum Bahari, Kamis (7/7).
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, menyatakan, terdapat beberapa koleksi navigasi mengenai Titik Nol Meridian Batavia beserta penjelasan lengkap seputar aktivitas pelayaran tempo dulu yang dihadirkan pada pameran tersebut.
Dibukanya, ruang pameran ini, kata dia, juga menjadi pengingat sekaligus penyebaran informasi penting bagi warga Jakarta mengenai aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa di masa lalu.
“Kehadiran ruang pameran ini menjadi bukti kepada masyarakat, bahwa keberadaan aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa pada masa lalu berada di garis nol (titik nol) meridian tersebut,” katanya, Selasa (5/7).
Dia menambahkan, dibukanya pameran tersebut diharapkan jadi pengingat akan peristiwa sejarah masa lalu yang berpusat di Tanah Batavia. Untuk diketahui, garis titik nol meridian berada Menara Sinyal yang dibangun pada tahun 1839, yang saat ini berada di kawasan Museum Bahari , yaitu di Jalan Pasar Ikan Nomor 1
“Harapannya, pameran ini nantinya dapat menjadi pengingat sejarah bagi masyarakat, serta memberikan manfaat bagi keberlangsungan informasi seputar sejarah di Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari menuturkan, penyelenggaraan pameran ini ditujukan untuk meluruskan persepsi dan narasi yang beredar di masyarakat selama ini mengenai titik nol kilometer sebagai acuan waktu berlayar.
“Pemahaman masyarakat mengenai titik nol atau garis nol sebagai acuan waktu berlayar itu yang ada di tugu nol kilometer Yogyakarta dan titik nol kilometer Indonesia di Pulau Weh, Sabang, Aceh. Padahal sebenarnya, titik nol atau garis nol yang berada di Museum Bahari ini merupakan acuan waktu yang benar saat berlayar,” terang Mis’ari.