Dishub Diminta Jadikan Keluhan Masyarakat Dasar Peningkatan Layanan Transportasi

Intime – Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Perhubungan (Dishub) mengkaji lagi target laju kendaraan bermotor di Ibu Kota dari 25 kilometer per jam menjadi 26 km per jam dalam rencana kerja tahun ini.

Target tersebut dinilai Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak berlebihan. Ada baiknya Dishub menampung keluhan masyarakat pengguna transportasi umum untuk dijadikan dasar perbaikan layanan. Dengan begitu, laju kendaraan bermotor pasti otomatis meningkat, lantaran semakin banyak masyarakat yang akan menggunakan moda transprotasi massal.

Mengenai keluhan masyarakat, Gilbert menyoroti headway (waktu tunggu) yang kerap terjadi, kemudian masih kurang luasnya jangkauan layanan untuk menuju moda transportasi terintegrasi.

“Bagi saya, yang paling penting keluhan-keluhan masyarakat itu terjawab atau tidak. Bukan sekedar statistik di atas kertas dengan target-target yang tak berefek besar bagi mobilitas masyarakat,” ujarnya, Rabu (6/9).

Hal senada juga diungkap anggota Komisi B Muhammad Taufik Zoelkifli. Menurutnya apabila layanan transportasi umum ditingkatkan, maka target laju kendaraan 26km perjam dapat terealisasi.

“Saya cukup optimis target laju kendaraan dari 25km perjam menjadi 26km perjam dari Dishub bisa tercapai jika LRT Jabodebek beroperasi dengan baik, akurasi waktu yang bisa diandalkan dan terintegrasi dengan moda transportasi lain yang sudah ada seperti TransJakarta, MRT, LRT Jakarta dan JakLingko,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar Dishub DKI harus fokus pada upaya penanganan kemacetan dengan sejumlah strategi agar masyarakat tertarik menggunakan transportasi massal, seperti menambah rute, serta armada.

Taufik juga mengusulkan agar Dishub DKI menggondok sejumlah aturan yang bisa mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi, diantaranya yakni menaikan pajak kendaran, menaikan tarif parkir, mengurangi sarana parkir mobil pribadi, serta segera menerapkan jalan berbayar atau elektronik road pricing (ERP).

“Bisa juga mengajak warga untuk jalan kaki dengan membuat pedestrian yang lebar dan nyaman. Saya kira itu solusi penanganan macet yang komprehensif dan bagus,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, tahun ini ada dua target utama yang ingin mereka capai dalam pengelolaan transportasi. Pertama adalah peningkatan ridership atau peningkatan jumlah penumpang angkutan umum dan target kedua adalah peningkatan kecepatan rata-rata kendaraan di jalanan Jakarta.

“Untuk tahun 2023, target kami adalah seluruh layanan angkutan umum di Jakarta mampu mengangkut sebanyak 3,4 juta penumpang, dan kecepatan rata-rata 26km perjam,” tandasnya. ***

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini