Intime – Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Sholikhah mengapresiasi Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) telah membuat Program Sekolah Lanjut Usia (Lansia). Kegiatan itu menambah pengalaman serta ilmu baru dalam menghadapi usia senja.
Keberadaan Sekolah Lansia, menurut Sholikhah, masyarakat dapat teredukasi terhadap sejumlah permasalahan yang terjadi saat memasuki usia yang tak lagi produktif.
Misalnya, membantu para Lansia menjaga kesehatan, kebugaran tubuh, keterampilan, seni, hingga kegiatan sosial.
“Program Sekolah Lansia ini saya apresiasi. Sehingga bisa memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang memang sangat penting,” ujar Sholikhah, Rabu (6/11).
Selain itu, lanjut Solikhah, program tersebut mampu mencerdaskan dan meningkatkan kualitas hidup. Lansia menjadi sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
Karena itu, ia mengusulkan agar Dinas PPAPP DKI Jakarta menambah anggara, Khusus Program Sekolah Lansia.
“Karena sangat berpengaruh untuk kemajuan dan kesuksesan daripada masyarakat. Khususnya lansia juga harus kita rawat agar produktif,” pungkas dia.
Sebagai informasi, Sekolah Lansia merupakan pendidikan non-formal berbasis masyarakat, khusus Lansia.
Hingga kini, terdapat 10 Sekolah Lansia di DKI Jakarta dengan peserta mencapai 381 orang untuk metode belajar tatap muka.
Terdapat 65 Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP) Program Literasi Digital di 65 kelurahan secara daring dan luring.
Sebanyak 1.624 orang menjadi peserta pelatihan literasi digital dan baru saja diwisuda setelah menempuh pendidikan selama sepuluh bulan. (***).
Intime – Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Sholikhah mengapresiasi Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) telah membuat Program Sekolah Lanjut Usia (Lansia). Kegiatan itu menambah pengalaman serta ilmu baru dalam menghadapi usia senja.
Keberadaan Sekolah Lansia, menurut Sholikhah, masyarakat dapat teredukasi terhadap sejumlah permasalahan yang terjadi saat memasuki usia yang tak lagi produktif.
Misalnya, membantu para Lansia menjaga kesehatan, kebugaran tubuh, keterampilan, seni, hingga kegiatan sosial.
“Program Sekolah Lansia ini saya apresiasi. Sehingga bisa memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang memang sangat penting,” ujar Sholikhah, Rabu (6/11).
Selain itu, lanjut Solikhah, program tersebut mampu mencerdaskan dan meningkatkan kualitas hidup. Lansia menjadi sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
Karena itu, ia mengusulkan agar Dinas PPAPP DKI Jakarta menambah anggara, Khusus Program Sekolah Lansia.
“Karena sangat berpengaruh untuk kemajuan dan kesuksesan daripada masyarakat. Khususnya lansia juga harus kita rawat agar produktif,” pungkas dia.
Sebagai informasi, Sekolah Lansia merupakan pendidikan non-formal berbasis masyarakat, khusus Lansia.
Hingga kini, terdapat 10 Sekolah Lansia di DKI Jakarta dengan peserta mencapai 381 orang untuk metode belajar tatap muka.
Terdapat 65 Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP) Program Literasi Digital di 65 kelurahan secara daring dan luring.
Sebanyak 1.624 orang menjadi peserta pelatihan literasi digital dan baru saja diwisuda setelah menempuh pendidikan selama sepuluh bulan. (***).
DPRD DKI Dukung Dinas PPAPP untuk Lanjutkan Program Sekolah Lansia
Intime – Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Sholikhah mengapresiasi Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) telah membuat Program Sekolah Lanjut Usia (Lansia). Kegiatan itu menambah pengalaman serta ilmu baru dalam menghadapi usia senja.
Keberadaan Sekolah Lansia, menurut Sholikhah, masyarakat dapat teredukasi terhadap sejumlah permasalahan yang terjadi saat memasuki usia yang tak lagi produktif.
Misalnya, membantu para Lansia menjaga kesehatan, kebugaran tubuh, keterampilan, seni, hingga kegiatan sosial.
“Program Sekolah Lansia ini saya apresiasi. Sehingga bisa memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang memang sangat penting,” ujar Sholikhah, Rabu (6/11).
Selain itu, lanjut Solikhah, program tersebut mampu mencerdaskan dan meningkatkan kualitas hidup. Lansia menjadi sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
Karena itu, ia mengusulkan agar Dinas PPAPP DKI Jakarta menambah anggara, Khusus Program Sekolah Lansia.
“Karena sangat berpengaruh untuk kemajuan dan kesuksesan daripada masyarakat. Khususnya lansia juga harus kita rawat agar produktif,” pungkas dia.
Sebagai informasi, Sekolah Lansia merupakan pendidikan non-formal berbasis masyarakat, khusus Lansia.
Hingga kini, terdapat 10 Sekolah Lansia di DKI Jakarta dengan peserta mencapai 381 orang untuk metode belajar tatap muka.
Terdapat 65 Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP) Program Literasi Digital di 65 kelurahan secara daring dan luring.
Sebanyak 1.624 orang menjadi peserta pelatihan literasi digital dan baru saja diwisuda setelah menempuh pendidikan selama sepuluh bulan. (***).

