Intime – Program edukasi melalui webinar ‘Cegah Campak dari Rumah Kita’ yang digagas Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menuai dukungan dari kalangan legislator di DPRD DKI Jakarta.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin menilai, sosialisasi program itu perlu diperluas agar pencegahan kasus campak lebih efektif.
“Bagus banget, tinggal diperluas lagi. Ditambahkan juga dengan pendekatan langsung ke warga di lapangan,” ujar Thamrin, beberapa waktu lalu.
Ia mengapresiasi langkah cepat Dinkes DKI Jakarta yang melaksanakan Program Outbreak Response Immunization (ORI) untuk menekan kasus campak.
Pasalnya pada Januari hingga September 2025, tercatat 218 kasus campak dan 63 kasus rubela di Jakarta.
“Kami beri apresiasi buat langkah sigap Dinas Kesehatan yang cepat turun tangan lewat ORI di Kapuk, Cengkareng, wilayah dengan kasus campak tertinggi,” tutur Thamrin.
Menurut dia, gerak cepat itu menunjukkan pemerintah daerah serius menjaga kesehatan warga. “Apalagi anak-anak kecil yang paling rawan,” kata Thamrin.
Capaian imunisasi 77,22 persen, sebut Thamrin, merupakan hasil kerja yang baik Dinkes DKI. Meski demikian, masih perlu peningkatan.
Standar WHO minimal 95 persen penularan bisa dicegah lewat herd immunity. “Artinya, kita mesti gaspol lagi biar target bisa kejar,” tambah dia.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan imunisasi, sambung Thamrin, perlu melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, guru, kader PKK, hingga RT/RW.
“Pesan soal imunisasi bisa langsung sampai ke telinga warga,” imbuh dia.
Pentingnya imunisasi bagi anak-anak, guna menjaga lingkungan dari penyebaran penyakit. Pencapaian target imunisasi bisa terwujud dengan gerak seluruh komponen masyarakat.
“Insya Allah, target imunisasi bisa tercapai. Warga makin terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat,” pungkas Thamrin. ( *** )