Berbagai kebijakan telah diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta. Salah satunya membangun polder.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengungkapkan, sebanyak 38 polder yang sudah terbangun, namun belum optimal mengatasi persiapan banjir. Hal ini disebabkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan.
“Mungkin mereka sudah merencanakan dengan baik, tapi secara lokasi atau pengadaan lahannya kadang kan juga tidak segampang itu, mungkin ada masalah pembahasan lahan atau masalah lain,” ucap Yuke di Jakarta, Kamis (6/2).
Oleh sebab itu, ia berharap puluhan polder mampu berfungsi optimal dalam upaya pencegahan banjir ataupun genangan di Jakarta.
“Kita ingin apapun yang dibangun harus sudah compatible (sesuai) dan memadai,” ujarnya.
Sebab dari target pembangunan 70 polder, saat ini baru 14 polder terbangun yang memadai, 38 polder terbangun belum memadai, dan 18 polder belum memadai.
“Jangan sampai biayanya besar tapi tidak maksimal. Kita mendorong ke depan perencanaannya harus lebih baik lagi. Kalau memang mungkin, kita harus pastikan semuanya rapi dahulu baru dibangun (poldernya),” kata Yuke.
Politikus PDI Perjuangan ini menuturkan, bahwa sejumlah kendala yang menyebabkan 38 polder itu belum berfungsi optimal. Oleh sebab itu, Yuke meminta Dinas SDA ke depan harus benar-benar matang dalam membuat perencanaan.
“Mungkin lokasi dan kondisi lapangannya belum sesuai sama perencanannya. Misal poldernya sudah, tapi harus diimbangi drainase yang memadai, mungkin ada yang masih mampet dan belum sepenuhnya tertampung baik,” tutupnya.