Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) DKI Jakarta, mendeklarasikan dukungannya kepada Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin untuk kembali menjadi Ketua Umum PKB periode 2024-2029 mendatang.
Dukungan ini disampaikan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas di kantornya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Kamis (15/8/2024) siang.
“Kami DPW PKB DKI Jakarta dan para Ketua DPC PKB se-DKI Jakarta dengan ini menyatakan, dukungannnya kepada Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029 pada Muktamar di Bali,” katanya.
Hasbi mengatakan berbagai alasan kepengurusannya mendukung kembali mantan Cawapres RI itu untuk periode 2024-2029. Pertama, di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin, perolehan kursi PKB melesat di legislatif nasional maupun di daerah, termasuk Jakarta.
“PKB sejak dipimpin oleh beliau pada tahun 2019-2024, terutama tahun 2024 PKB makin maju. Salah satu contoh kursi DPR RI nya bertambah dari 58 kursi menjadi 68 kursi,” ucap Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta ini.
Kemudian di DKI Jakarta, perolehan kursi DPRD juga bertambah. Dari yang semula lima kursi pada Pileg 2019, kini naik menjadi 10 kursi pada Pileg 2024.
“Ini karena bimbingan dan arahan dari Gus Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum. Itu beberapa alasan mengapa PKB DKI Jakarta dan DPC PKB se-Jakarta mendukung Gus Muhaimin,” tuturnya.
Kemudian PKB di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin cenderung stabil, tidak ada gejolak dan polemik yang terjadi di tubuh partai. Karena itu, dia menganggap Gus Muhaimin menjadi sosok yang piawai dalam memimpin partai saat ini.
“Jumlah kader terus bertambah dan memiliki etos kerja yang maksimal,” ucap Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta tersebut.
Hasbi mengatakan, surat deklarasi dukungan ini akan disampaikan kepada DPP PKB sebagai bentuk aspirasi dari DPW PKB Jakarta. Untuk dukungan dari DPW lain, Hasbi tidak intervensi karena itu merupakan kewenangan mereka.
“Kami masing-masing ya, jadi otoritas wilayah masing-masing karena PKB ini kan (sistemnya) demokrasi. Ini inisiatif DPW dan DPC bahwa kami mendukung Gus Muhaimin memimpin kembali pada 2024-2029,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Hasbi juga menanggapi soal kekisruhan yang terjadi antara PKB dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dianggap ingin mengintervensi PKB. Kata Hasbi, PBNU tidak memilih hak untuk mencampuri kepengurusan PKB karena secara organisasi juga berbeda.
“Nggak ngaruh ke PKB, karena PBNU kan UU nya beda. PBNU itu UU ormas, sedangkan PKB itu UU partai politik, gimana mau (ikut campur), nggak ada urusan,” pungkasnya.