Intime – Ekonom senior Ferry Latuhihin menyoroti hasil survei IndexPolitica Indonesia yang menempatkan nama Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di posisi teratas dalam bursa calon presiden dan wakil presiden 2029, menyalip sejumlah tokoh politik yang lebih dikenal publik.
Menurut Ferry, fenomena tersebut mencerminkan bahwa dinamika politik kerap lebih ditentukan oleh faktor popularitas dibanding rasionalitas. Ia bahkan menilai, kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS).
“Pertarungan politik memang ada di popularitas ketimbang di rasionalitas. Bahkan di negara super maju macam USA. Apalagi di Konoha yang rakyatnya gampang sekali diiming-imingi janji-janji semanis teh botol,” sindir Ferry di Jakarta, Jumat (31/10).
Lebih lanjut, Ferry menyampaikan kekhawatirannya terhadap kapasitas Purbaya dalam mengelola kebijakan ekonomi nasional. Ia menilai pengetahuan Menteri Keuangan tersebut masih terlalu minim untuk menjadi pengambil keputusan di sektor ekonomi.
“Yang sangat mengkhawatirkan, pengetahuan Purbaya soal ekonomi terlalu minim untuk menjadi decision and policymaker. Bahkan banyak ha-hal yang sangat basic dia tidak paham,” imbuh Ferry.
Alumnus Erasmus University Rotterdam, bahkan secara satir menyebut bahwa Amerika Serikat turut “bertanggung jawab” atas lahirnya sosok Purbaya, yang meraih gelar Master of Science (MSc) dan Doktor (Ph.D) di bidang ekonomi dari Purdue University, AS.
“Tapi itu saya anggap kesalahan USA yang membolehkan orang mengambil gelar-gelar akademis secara non-linear. Di belanda gak boleh insinyur ngambil doktor di bidang ekonomi,” demikian Ferry.
Sebelumnya, survei yang dilakukan IndexPolitica Indonesia mencatat elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masuk dalam bursa calon wakil presiden dan calon presiden 2029.
Berdasarkan hasil survei bursa cawapres, elektabilitas Purbaya mencapai 28,65 persen. Disusul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan 20,15 persen, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 15,75 persen.
Sementara Wakil Presiden Gibran Rakabuming menempati posisi keempat dengan 12,35 persen. Kemudian ada nama Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir dengan 5,14 persen dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dengan 3,30 persen.


 
                                    
