Intime – Pameran dagang business-to-business (B2B) terbesar di Amerika Serikat (AS), Summer Fancy Food Show (SFFS) 2025 menjadi momentum strategis untuk mengoptimalkan potensi ekspor tempe Indonesia sebagai makanan kaya nutrisi (superfood).
“Tempe sebagai pangan sehat dan superfood berbasis nabati (plant-based) selaras dengan tren di kalangan konsumen AS yang semakin menyadari pentingnya pola hidup sehat. Tren ini membuka peluang ekspor produk tempe Indonesia ke Negeri Paman Sam,” ucap Atase Perdagangan (Atdag) RI Washington D.C. Ranitya Kusumadewi dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (20/8).
Dalam pameran yang berlangsung di Javits Center, New York, AS ini, Rumah Tempe Azaki menjadi perwakilan pelaku usaha Indonesia yang menghadirkan produk tempe beku (frozen) dan siap makan (ready-to-eat) dengan beragam varian rasa.
Setelah berhasil melengkapi sertifikasi standar keamanan dan kualitas internasional, Rumah Tempe Azaki siap membawa produknya ke pasar AS.
Menurut Ranitya, kehadiran Indonesia pada SFFS 2025 merupakan langkah penting untuk mempromosikan produk, membangun jaringan (networking), memahami tren, dan memperluas jangkauan tempe di pasar AS.
Pasar makanan sehat di AS sedang tumbuh signifikan dengan nilai pasar yang diproyeksikan melonjak dua kali lipat menjadi USD 470 miliar pada 2030 dari USD 200–250 miliar pada pertengahan 2025.
Menurut dia, tren ini didukung oleh kesadaran untuk mengonsumsi makanan dari bahan alami dan bebas dari bahan aditif (clean label), kesadaran akan kesehatan, dan peningkatan distribusi produk.
Secara spesifik, pasar tempe di AS diperkirakan sebesar USD 1,2 miliar dan terproyeksi meningkat menjadi USD 2,5 miliar pada 2033. Ekspor tempe Indonesia ke AS juga menunjukkan tren positif, dari USD 1,7 juta pada 2021 menjadi USD 2,2 juta pada 2024.
Kinerja ini turut mendukung posisi produk inovatif Indonesia sebagai pemain prospektif di pasar AS.
Pada Januari–Mei 2025, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan terhadap AS sebesar USD 7,08 miliar. Terdapat peningkatan surplus sebesar 31,82 persen dibanding Januari–Mei 2024 yang sebesar USD 5,37 miliar. Total perdagangan Indonesia dengan AS pada Januari–Mei 2025 adalah sebesar USD 17,14 miliar.
Sementara itu, pada 2024, total perdagangan Indonesia mencapai USD 38,56 miliar. Ekspor Indonesia ke AS tercatat USD 26,54 miliar dan impor Indonesia dari AS sebesar USD 12,02 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus neraca perdagangan terhadap AS sebesar USD 14,52 miliar.