Festival Pemuda Indonesia di Kemenpora Dinodai Panitia yang Tak Transparan

Hari pertama penyelenggaraan Festival Pemuda Indonesia di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga diwarnai dengan banyak kejadian yang tidak mencerminkan semangat pemuda. Parahnya, kegiatan tersebut dicoreng oleh oknum panitia.

Ketua Delegasi PP PERISAI sekaligus official Tim Futsal PERISAI, Joko Apriyanto, pihaknya mengeluhkan sikap panitia yang bersikap tak sportif.

“Hari pertama Festival Pemuda Indonesia, kami tim Futsal PERISAI mengalami kejadian yang jauh dari nilai sportivitas. Salah satunya setiap pemain yang menerima Kartu Kuning harus membayar Rp 50.000,” kata Joko dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Joko melanjutkan, sebagai Ketua Delegasi yang ditunjuk Ketua Umum PP PERISAI, dirinya merasa keberatan dengan aturan yang berlaku dalam pertandingan Futsal yang tidak disosialisasikan kepada peserta atau OKP yang menjadi peserta Festival Pemuda Indonesia.

“Bukan soal denda Rp 50.000 tapi cara dan perilaku panitia Futsal yang tidak Fair. Dan uangnya harus diserahkan kepada panitia. Kan aneh. Panitia mengutip kartu kuning. Jelas kami keberatan. Kami juga tidak dilibatkan dalam Technical Meeting.” Kata Joko.

Hal lain yang dipersoalkan oleh PP PERISAI adalah aturan pertandingan yang akan diberikan setelah pertandingan selesai. Ia tidak mengerti jalan pikiran panitia Futsal yang baru akan menyerahkan aturan main setelah pertandingan.

“Dimana-mana peraturan pertandingan atau kompetisi selalu diterima peserta sebelum pertandingan dimulai. Jadi kami tahu hak dan kewajiban kami sebagai peserta yang diatur oleh panitia. Kalau mau bikin aturan sendiri ya jangan undang OKP,” protes dia.

Selain di Futsal, peserta Seminar dari PP PERISAI juga mendapatkan perlakuan yang diskriminatif menyangkut uang ganti transport peserta seminar.

“Di forum seminar sebelumnya disampaikan, bagi peserta yang mengikuti seminar sampai selesai akan mendapat uang transport sebesar untuk 15 kader tapi sampai seminar selesai uang transport yang dijanjikan ternyata tidak diberikan.” ucap Joko.

Lantas, ia mengusulkan, agar Festival Pemuda Indonesia harus dihentikan untuk dievaluasi, agar bisa dilaksanakan debgan baik.

“Eventnya Festival Pemuda Indonesia harus dihentikan dan dilakukan evaluasi karena perilaku penyelenggaranya jauh dari sportivitas dan ada oknum yang mau belajar korupsi,” tegas Joko.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini