Formula E Ditonton dari Berbagai Negara, Bestari: Rugi Jika BUMN tidak Ambil Bagian

Seri balap Formula E Jakarta 2022 dipastikan akan sorotan dunia internasional. Tentu, ini sangat menguntungkan Indonesia dan sudah bisa dipastikan perekonomian nasional.

Politikus Partai NasSem, Bestari Barus, menilai, cukup rugi jika perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak menjadi sponsor dalam ajang balap mobil listrik ini. “Iya dong. Masak yang menjadi sponsor perushaan luar negeri. Karena mereka tau mata dunia akan tertuju ke balap Formula E ini,” kata Bestari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5).

Bestari menyatakan, banyaknya warga negara asing (WNA) yang akan menonton gelaran Formula E di Jakarta seharusnya disambut baik. Hal ini, menunjukkan bahwa program dari Pemprov DKI itu berhasil menjadi sorotan dunia.

Dia mengaku, bersyukur karena acara yang akan digelar di Ancol pada 4 Juni mendatang itu juga akan memberikan efek dalam bidang perekonomian.
Menurutnya, ini bisa mempengaruhi perputaran uang di Jakarta yang juga dapat memberi efek devisa kepada negara.

“Dunia internasional memberi perhatian luar biasa terhadap pagelaran sekelas Formula E, kalau ditanya? kok, VIP-nya diborong? Ya Alhamdulillah uang dari luar negeri masuk ke Indonesia secara berlebihan,” ucap Bestari

Eks anggota DPRD DKI itu menganggap, wajar apabila acara balap mobil listrik tersebut justru lebih didominasi oleh WNA. Sebab, hampir seluruh peserta balapnya pun dapat dipastikan tidak ada yang berasal dari I Indonesia.

“Kita harus sadari juga bahwa yang datang untuk beradu itu bukan semata-mata orang kita, tetapi mayoritas mungkin 95% bahkan mungkin lebih adalah orang-orang yang memang membawa mobilnya dari luar negeri berikut kru dan pendukungnya,” ungkapnya.

Bestari menilai, dengan adanya gelaran tersebut semestinya bisa menjadi pemantik masyarakat Indonesia untuk memiliki hobi terhadap Formula E.
Dia berharap, beberapa pembalap Tanah Air bisa segera bermunculan agar dikemudian hari jumlah penonton dari dalam negeri bisa seimbang.

Tim Kerja Pemenangan Pemilu Nasdem Korwil I DKI-Banten itu menyadari, bahwa saat ini Formula E memang belum dijadikan agenda yang disoroti oleh masyarakat karena statusnya yang masih baru.

Tetapi berbeda hal apabila nanti sirkuit tersebut justru dapat dimanfaatkan dengan baik dan bisa melahirkan banyak bibit pembalap dari setiap penjuru negeri.

“Kita punya 34 provinsi kalau nanti dengan adanya ini digabungkan maka katakanlah ada 3 pembalap dari masing-masing provinsi, kita sudah bisa punya hampir 150 pembalap yang harus antri disana,” pungkasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini