Intime – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menilai perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah untuk menjawab aspirasi masyarakat.
Idrus meyakini perubahan dalam jajaran menteri tersebut bertujuan memperbaiki kinerja pemerintahan di tengah meningkatnya tuntutan rakyat belakangan ini.
“Oleh karena itu menteri-menteri muncul dari mana pun dia, apakah dari partai politik atau bukan, diorientasikan dalam rangka peningkatan kinerja ke depan sesuai dengan harapan masyarakat untuk membantu rakyat memenuhi kepentingan rakyat, masa depan rakyat yang lebih baik,” ujar Idrus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/9).
Menurutnya, reshuffle kali ini baru tahap awal dengan lima posisi menteri yang diganti. Namun, Idrus menilai tidak menutup kemungkinan akan ada perombakan lanjutan, mengingat posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) masih kosong.
“Prabowo sudah berjanji apabila menyangkut kepentingan rakyat, maka apa pun harus dilakukan,” kata Idrus.
Terkait isu kader Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin yang disebut-sebut masuk bursa calon Menpora setelah dicopotnya Dito Ariotedjo, Idrus mengakui ada suara internal yang mendorong nama Puteri. Meski begitu, ia menegaskan keputusan sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo.
“Tergantung pada Pak Prabowo. Yang pasti misalkan Pak Mukhtarudin Sekretaris Fraksi sekarang itu adalah Golkar ada di situ sebagai Menteri P2MI, misalkan di Kemenpora orang Golkar lagi alhamdulillah,” ujar Idrus.
Idrus menegaskan bahwa jabatan menteri bukanlah jatah bagi partai politik tertentu, melainkan hak prerogatif presiden yang harus mengedepankan profesionalitas.
“Ya patut kami syukuri di satu sisi, tapi di sisi lain tantangan bagi Golkar untuk membuktikan bahwa Golkar memiliki kader terbaik. Tetapi bila tidak, ya ini memang tergantung pada presiden, ini bukan jatah-jatahan,” ucapnya.